Halaman:Pola-Pola Kebudajaan.pdf/29

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

30

POLA-POLA KEBUDAJAAN

mengasingkan inti umum kepertjajaan dan memisahkan dari bentuk setempatnja, akan tetapi masih sadja ada kemungkinan, bahwa sifat ini berkembang dan terdjadi djusteru dari salah satu bentuk² setempat jang terkenal dan tidak dari sematjam djenis jang mewakili nilai rata² dari semua gedjala jang telah diselidiki.

Berdasarkan alasan² ini, maka adatkebiasaan² primitif merupakan bahan jang kurang berharga untuk me-rékonstruksi adatkebiaiaan² asali. Kita bisa sadja menjusun suatu alasan jang se-olah² membenarkan sesuatu bentuk-asali jang bagaimanapun djuga, jakni bentuk² ,,asali" jang saling berlawanan atau isi-mengisi. Tjara bekerdja sematjam ini termasuk tjara-kerdja ,,anthropologi" jang dikuasai oléh berpikir spékulatif, padahal sesungguhnja benar-tidaknja tak bisa dibuktikan.

Kitapun djangan nenganggap penjelidikan masjarakat primitif mesti ada hubungannja dengan ketjenderungan untuk kembali setjara romantis kedunia primitif. Kita sama sekali tak bermaksud setjara puitis me-mudja² bangsa² primitif. Mèmang sering terdjadi, bahwa dalam zaman kita, jang nilai² dan ukuran²nja bersimpangsiuir dan dalam keserba-mesinan jang ruwét, bentuk² kebudajaan tertentu dan sesuatu bangsa tampak sangat menarik hati. Akan tetapi kembali kepada tjita² jang dipelihara beberapa bangsa² primitif untuk kita, tentu tidak akan berarti menjembuhkan masjarakat kita dari penjakit²nja. Utopisme romantis jang mentjitakan kembali kesuasanaan dan dunia primitif, berapapun menarik hati nampaknja, sering merupakan halangan disamping dorongan bagi penjelidikan éthnologi.

Akan tetapi penjelidikan mendalam masjarakat² primitif sekarang ini sangat penting, karena seperti telah kita uraikan, disitu terdapat bahan² untuk menjelidiki bentuk² dan prosés² kebudajaan. Hal ini bisa membantu kita membéda²kan gedjala² sosial jang terbatas pada bentuk² kebudajaan dan gedjala² lainnja jang sifatnja umum bagi seluruh ummat manusia. Selain daripada itu, penjelidikan itupun menambah pengertian kita mengenai peranan penting daripada kelakuan² jang terdjadi karena pengaruh² sosial. Kebudajaan, fungsi²nja dan mekinisme²nja merupakan suatu atjara jang perlu kita pahami se-luas²nja dan se-dalam²nja, dan ini bisa dilakukan se-baik²nja dengan menjelidiki fakta² dalam masjarakat jang belum mengenal ketjakapan tulis-menulis.