25
jang seketjil2nja. Beberapa tahun jang lalu, ketika bagian kota New York jang bernama Harlem diadakan penjelidikan terhadap kebudajaan dan adatkebiasaan, maka ternjata bahwa bangsa Negro memiliki kebiasaan aneh untuk mengadakan taruhan disekitar tiga angka terachir dari djumlah efek2 jang diperdagangkan dalam bursa esok harinja. Memang dalam hal ini tak begitu besar djumlah uang jang dipertaruhkan dibandingkan dengan kesukaan bangsa kulitputih untuk mempertaruhkan djusteru efek2 itu sendiri. Namun risiko dalam rasa-gelisahnja
sama.sadja. Ini suatu variasi daripada adatkebiasaan bangsa kulitputih. meskipun hampir2 tiada ubahnja. Kebanjakan dari adatkebiasaan penduduk Harlem bahkan lebih mirip lagi dengan bentuk2 jang lazim ada dikalangan bangsa kulitputih.
Diseluruh dunia, sedjak permulaan sedjarah ummat rnanusia, bisa ditundjukkan bahwa bangsa2 bisa memungut kebudajaan bangsa2 dari lain bangsa. Struktur biologis manusia tak mempersukar kemungkinan ini. Sifat2 tubuh biologis manusia tak mengharuskan dia untuk hanja memiliki suatu variasi kelakuanz jang chusus. Adanja berbagai matjam penjelesaian2 sosial jang dikerdjakan manusia dalarn ber-matjam2 bentuk2 kebudajaan bagi masalah2 persetubuhan atau perdagangan misalnja, dimungkinkan berdasar bakat wadjarnja jang semua sama. Kebudajaan bukanlah suatu kompleks gedjala2 jang bisa diwariskan setjara biologis.
Dimana tiada djaminan keselamatan sifat2 seperti halnja dalam Alam, dalam kehidupan manusia ada keuntungan jang terkandung dalam kemampuannja untuk ber-obah2. Manusia tak memerlukan beberapa generasi seperti halnja beruangkutub untuk memperkembangkan kulit-kutubnja, supaja bisa hidup di-daerah2 kutub. Sebaliknja, ia beladjar membuat pakaian dan rumah-saldju. Dari apa jang kita bisa ketahui dalam sedjarah perkembangan akal-budi, baik jang terdapat dimasjarakat pra-manusia atan masjarakat manusia, ternjata, bahwa plastisitet atau kemampuan berobah ini merupakan bumi subur tempat bertumbuhnja kemadjuan manusia sampai sekarang djuga. Dalam zaman mammouth, terdjadilah ber-turut2 berbagai djenis2 jang tak mempunjai plastisitet ini, dan dalam penjesuaian2nja bertindak terlalu djauh, sehingga djeniss ini tjures, djusteru karena sifat2 jang telah ditjiptakan setjara biologis untuk menguasai .lingkungannja. Bangsa binatang buas jang memakan-daging dan achirnja djenis2 kera, lambat laun mempergunakan tjara2 penjesuaian jang lain daripada berdasarkan biologis. Dengan berdasar plastisitet jang bertambah besar dan meliwati suatu proses jang lama dan per-lahan2, terdjadilah perkembangan akal-budi. Memang berangkali djusteru karena perkembangan akal-budi ini manusia akan menghantjurkan dirinja sendiri, seperti jang dinjatakan setengah orang. Akan tetapi tiada seseorangpun jang bisa mengadjarkan