Halaman:Pola-Pola Kebudajaan.pdf/22

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

ILMUPENGETAHUAN ADATKEBIASAAN

23


talian-darah dan kebudajaan jang erat dengan bangsa Anglo-Sakson misainja bangsa Spanjol, tak mempunjai sifat² ini dan di-negeri² jang didjadjah oleh Spanjol, prasangka djenisbangsa mempunjai bentuk² lain daripada di-negeri² jang didjadjah oleh Inggeris dan Amerika-Serikat Di Amgrika-Serikat ternjata prasangka jang ada disana bukavlah prasangka terhadap pertjampuran darah antara djenisbangsa”, jang biologis berdjauhan, sebab seringkali kebentjian berkobar sama sengitnja, baik terhadap si Katholik dari Irlandia di Boston, atau si Italia dalam kota² tekstil di New-England, maupun si Orang Timur di California. Jang lagi² terdjadi disini ialah perasaan berbeda jang klassik antara mereka jang termasuk ,,gotongan sini” dan mereka jang termasuk golongan sana”, apabila dalam hal ini kita begitu patuh kepada tradisi² primitif maka kita tak perlu mendapat maaf lebih besar dibandingkan dengan suku² jang masih biadab. Kita banjak mengadakan perdjalanan², kita bangga akan objektivitet kita. Akan tetapi kita gagal memahami sifat nisbi adatkebiasaan sosial, dan dengan demikian tak banjak bisa menarik untung dan kesenangan dari hubungan² jang kita adakan dengan bangsa² jang memiliki ukuran² tain, dan kita mendjadi tidak djudjur djika bergaul dengan mereka.

Peradaban Barat sekarang sangat membutuhkan adanja pengakuan asasi kebudajaan daripada prasangka djenisbangsa,. Kita telah sampai disuatu titik, dimana prasangka djenisbangsa meluas sampai pada bangsa² jang masih sekeluarga dengan kita, seperti bangsa Irlandia, dan dimana bangsa² Swedia dan Norwegia saling menganggap musuh, se-olah² mereka itu bukan dari bangsa² seketurunan. Apa jang dinamakan garis-djenisbangsa dalam perang dunia pertama, dimana Perantjis dan Djerman saling hadap-penghadapi, dimaksudkan untuk memisahkan penduduk Baden dan penduduk Elzas, meskipun keduanja ditindjau dari sifat² badaninja termasuk rumpunbangsa Alpima. Dalam zaman orang tak lagi berdjalan kaki untuk berpindah dari satu kelain tempat, dan perkawinan² tjampuran terdjadi antara nenekmojang golongan² terhormat dalam masjarakat kita, namun kita masih sadja tak malunja menjebarkan adjaran kemurnian djenisbangsa.

Mengenai ini, anthropologi mempunjai dua djawaban. Jang pertama bertalian dengan sifat kebudajaan dan jang kedua bertalian dengan masalah turun-temurun kebudajaan. Mengenai sifat kebudajaan, kita harus kembali ke-bentuk² masjarakat pra-manusia. Jakni masjarakat² dimana Alam mempertahankan dan memelihara adatkebiasaan dan kelakuan sampai dibagian jang se-ketjil²nja melalui mekanisme² biologis. Akan tetapi itu bukan masjarakat² manusia, melainkan masjarakat² serangga sosial. Ratu lebah jang diletakkan dalam sarang lebah jang kosong akan mempertahankan tingkahlaku