Halaman:Pola-Pola Kebudajaan.pdf/176

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

PESISIR BARAT-LAUT AMERIKA

177


Ia mem-bagi2kan kekajaan2lainnja dan menggantikan kedudukan ajahnja sebagai pemimpin tertinggi.

Suatu variasi daripada potlatch2 sematjam ini ialah potlatch jang diadakan ketika mentjapai pubertét oléh seorang wanita dari kalangan tertinggi dalam keluarga pemimpin tertinggi, baik adik-perempuannja atau pelantikan seorang pengganti, meskipun tak begitu meriah. Sedjumlah besar kekajaan dikumpulkan untuk di-bagi2kan, akan tetapi bukan tembaga dan selimut. Melainkan barang2 jang termasuk pakaian2 wanita, kano2, jang dipakai oleh wanita2 untuk mentjari kerang, gelang2 emas dan perak, giwang, topi2 dari pandan, dan perhiasan2 jang dari kulit-kerang abalone. Pembagian itu memberi hak kepada pemimpin tertinggi untuk mengatakan bahwa ia naik lagi setingkat ditangga jang menudju ketingkat jang tertinggi (jakni tingkat pemimpin tertinggi jang sempurna), atau apa jang mereka namakan ,,pemimpin tertinggi jang sudah mengalami apa sadja."

Mengadakan potlatch untuk menghormati seorang pengganti di Pesisir Barat-Laut meskipun adanja kesempatan untuk me-mudji2 dirinja sendiri dan untuk gagah2an, tidak langsung merupakan kesempatan perlombaan dengan seorang lawan dan oléh karena itu tidak merupakan pendjelmaan sempurna kebudajaan-rakjat seperti misalnja dengan potlatch jang diadakan berhubung dengan peristiwa perkawinan. Perkawinan seperti halnja pembelian tembaga digambarkan sebagai suatu pertempuran. Apabila seorang laki2 jang terkemuka hendak kawin, ia mengundang kerabat2nja dan teman2nja se-olah2 mau berangkat perang, dan ia berkata kepada meréka : ,,Kita sekarang menjatakan perang kepada suku2. Tolonglah, membawa isteriku kedalam rumah." Meréka mengadakan persiapan2, akan tetapi sendjata2 jang dipakai dalam pertempuran ini, adalah selimut2 dan tembaga2, jang dipunjainja. ,,Perang" itu chususnja terdiri dari pertukaran barang2.

Harga pengatin perempuan, jang harus dibajar oléh mempelai laki2, di-naik2kan seperti ketika membeli tembaga. Mempelai laki2 dan pengikut2nja ber-sama2 pergi kerumah ajah pengantin perempuan. Tiap2 orang2 jang terkemuka memberi sebagian kekajaannja ,,untuk mengangkat pengantin perempuan dari lantai" dan ,,membuat tempat-duduk baik pengantin perempuan". Semangkin lama semangkin banjak selimut juga dihitung, untuk membuat kagum keluarga ajah-mertuanja dan untuk memamérkan kebesaran-mempelai laki2. Sengkéta antara kedua kelompok ini bisa mengambil berbagai bentuk. Kelompok mempelai laki2 bisa mempersendjatai diri dan menjerang désa pengantin perempuan, jang kemudian disambut dengan suatu serangan pembalasan. Pertempuran itu bisa lebih hébat daripada jang direntjanakan-semula; kadang2 bahkan ada jang gugur. Adakalanja pula bahwa misalnja ajah-

Pola-pola — 12