Lompat ke isi

Halaman:Peringetan dari tempo doeloe.pdf/35

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

PERINGETAN DARI TEMPO DOELOE.


membikin sekarang Tham Tjay poenja hati djadi begitoe keras tertindes oleh kamoeroengan, hingga ia merasa djemoe pada penghidoepannja jang seperti mandek sama sekalih dan tida poenja harepan atawa hiboeran apa-apa lagi. Ia berdoedoek sendirian di atas korsi males, lajangin pikirannja jang seperti aer terbendoeng, moelek terpoeter di sitoe-sitoe djoega, tida mempoenjai lobang boeat mengalir lebih djaoe, hingga otaknja tambah lama djadi semingkin tjape. Ia tjoba meremin mata boeat tjari karinganan dari sang poeles, tapi seperti biasa kadjadian pada saban kalih ia banjak memikir, di itoe maleman Sientjhia ia tida bisa tidoer, kerna itoe soeal warisan bikin hatinja iboek, gemes dan goesar, maski djikaloe ada orang jang menanja, pastilah ia tida bisa oendjoek siapa jang ia haroes goesarin. Begitoelah Tham Tjay, seperti djoega kabanjakan hartawan laen, soedah tida insjaf jang iapoenja diri sabetoelnja kena terdjiret keras, seperti djoega diringkoes, oleh itoe milik doenia jang hendak digenggem teroes-meneroes, dan bakal tinggal mengiket pada soemanget dan pikirannja biarpoen sampe ia meninggal doenia, kerna koeatir itoe harta djatoh di tangan orang-orang jang boros dan dimoesnaken satjara sia-sia dan ketjiwa.

Sasoedah meremken mata beberapa kalih tapi tida djoega bisa poeles, Tham Tjay berbangkit dari korsi males, pergi ka kamarnja dan laloe rebahin diri di pembaringan; tapi disini poen maksoednja gagal: iapoenja pikiran tinggal bekerdja teroes; soeal jang satoe baroe tersingkir, lantes moentjoel poela jang laen ganti-berganti. Achirnja iapoenja toeboeh merasa pegel, moeloetnja aoes, maka ia berbangkit kombali, pergi

23