Lompat ke isi

Halaman:Perbandingan Pendidikan.pdf/121

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

Di Manchester sebuah college dibuka dengan biaja jang diwariskan oleh seorang usahawan pada tahun 1851. Mula-mula kuliah-kuliah diadakan pada malam hari. Karena belum merupakan universitas penuh, mahasiswa-mahasiswa dipersiapkan untuk menempuh udjian pada universitas London.

Barulah pada tahun 1903 diberikan pengesahan, dan berdirilah Universitas Manchester dengan hak penuh mengudji, memberi idjazah dan deradjat. Demikian djuga beberapa universitas berkembang dari apa jang dinamakan University College (jaitu universitas Jang belum diberi hak mengambil udjian dan memberi deradjat) jang berafiliasi dengan Universitas London.

Djadi universitas-universitas Reading, Nottingham, Southampton, Hull dan Exeter dulu-dulunja adalah university college jang memper- siapkan mahasiswanja untuk mengambil deradjat dari University of London (external degree), dan kemudian berdiri sendiri dengan hak penuh. Di Wales, University College dikota Aberystwyth sudah berdiri sedjak 1872, jang disusul pula oleh colleges lain di Cardiff dan Bangor, jang ketiganja mempersiapkan mahasiswanja untuk deradjat London.

Dalam tahun 1893 didirikanlah University of Wales, suatu lembaga federal terdiri dari colleges di Cardiff, Bangor dan Aberyswyth. Di- tahun 1920 kedalam federasi ini dimasukkan lagi satu college di Swansea.

Demikianlah sedjarah perkembangan pendidikan tinggi di Inggeris, dimulai dengan lembaga-lembaga kuno, disaingi oleh lembaga-lembaga Non-Anglikan, dan kemudian dirasakan tidak mentjukupi lagi dalam memenuhi tuntutan zaman.

Timbullah Universitas London jang kemudian disusul oleh universitas-universitas daerah. Dengan demikian monopoli Oxford dan Cambridge dipatahkan, dan pendidikan tinggi itu tidak lagi mendjadi hak chusus dari golongan tertentu.

Tahun 1950 dan 1960-an merupakan tahun-tahun perkembangan pesat dibidang pendidikan tinggi di Inggeris, sebagaimana halnja djuga dinegeri-negeri lain. Ini disebabkan karena makin banjaknja tjalon-tjalon mahasiswa jang ingin masuk keperguruan tinggi, dan ini pula adalah akibat makin mampunja orang tua mengirimkan anaknja keperguruan tinggi. Banjak anak-anak sekarang ini mendapat beasiswa dari Pemerintah.

Sudah disinggung diatas bahwa universitas merupakan lembaga otonom, jang lepas dari tjampur tangan Pemerintah.Belakangan ini bantuan keuangan dari Pemerintah makin besar kepada universitas, akan tetapi untuk mengurus ini dibentuklah suatu badan jang sama sekali lepas dari Kementerian Pendidikan, jaitu Panitia Subsidi Universitas (University Grants Committee). Dalam panitia ini selain Ke-

98