Namun demikian, sedapat mungkin universitas Inggeris selalu berusaha agar pendidikan disana bukanlah perkuliahan sadja, akan tetapi merupakan pertukaran dan saling memberi antara otak dan djiwa jang lebih matang dan berpengalaman dengan otak dan djiwa jang muda.
Sekitar tahun 1850 di Oxford dan Cambridge terdjadilah perubahan jang penting dibidang kurikulum dan udjian-udjian. Dalam
tahun 1871 test keagamaan tidak lagi perlu ditempuh untuk mendapat deradjat, ketjuali kalau mengambil teologia.
Dalam tahun 1832 di Durham djuga sudah didirikan universitas baru. Djadi sampai pertengahan abad ke-19 sudah ada dua lagi uni-
versitas di Inggeris disamping Oxford dan Cambridge, jaitu London.
Suatu tutorial di Universitas Cambridge. Suatu
kebiasaan chas di Oxford dan Cambridge, dan sedikit banjaknja djuga di universitas universitas lain di Inggeris ialah pembitjaraan antara dosen dan mahasiswa mengenai sesuatu pokok dalam mata-peladjaran. Ini sangat berguna
disamping kuliah-kuliah biasa.
dan Durham. Bagian kedua dari abad ke-19 itu menjaksikan lagi berdirinja universitas-universitas daerah (provincial universities). Umumnja universitas-universitas modern berkembang dari suatu college mendjadi uniyersitas penuh.
Pengesahan radja (royal charter) hanja dapat diberikan kalau sudah dapat dibuktikan bahwa kedudukan keuangan lembaga itu dan kedu-
dukan akademisnja (djumlah dan deradjat dosen-dosen) sudah tjukup tinggi untuk melaksanakan tugas sebagai universitas. Djadi banjak dari universitas-universitas dewasa ini untuk beberapa tahun mengalami dahulu suatu masa-pertjobaan sebelum diberi pengesahan sebagai universitas.
98