menterian, fihak universitas dan Urusan Pendidikan Daerah mempunjai orang-orangnja djuga. Tugasnja ialah menerima dan mempertimbangkan usul-usul dari universitas mengenai pembiajaan pendidikan tinggi, dan hanja itu sadja. Soal dalam universitas tidak boleh ditjampuri oleh badan ini.
Setiap universitas, dengan pengesahan radja jang diberikan padanja (royal charter), dikuasai oleh dewan (court) dan senatnja sendiri-sendiri. Antara lain haknja ialah memberi deradjat universiter dan menentukan isi dan susunan kurikulumnja untuk suatu deradjat atau idjazah Jang diberikan. Diatas sudah kita singgung adanja universty colleges jang menjiapkan mahasiswa untuk deradjat Universitas London.
Oxford dan Cambridge mempunjai kechususan pula dalam hal tersebut diatas. Soal penerimaan mahasiswa dan penentuan uang kuliah
dan asrama ditentukan oleh colleges jang djadi bagian dari universitas-universitas kuno itu. Di Oxford ada 33 colleges, dan di Cambridge ada
23 buah, jang masing-masing berhak demikian.
Universitas London djuga terdiri atas puluhan lembaga jang dahulu berdiri sendiri-sendiri akan tetapi sekarang berfederasi dalam lembaga jang besar. Lembaga-lembaga itupun mempunjai hak-hak jang chusus mengenai penerimaan mahasiswa dan soal uang kuliah.
Sebelum tahun 1951 sjarat masuk untuk mengambil suatu deradjat universitas di Inggeris ialah hasil baik dalam School Certificate Examination, jang ditempuh oleh murid Grammar School pada umur kira-kira 16 tahun. Tjalon mahasiswa harus lulus dengan baik (with credit) dalam 5 mata-peladjaran, termasuk bahasa Inggeris, ilmu pasti dan 1 bahasa kuno atau modern. Dalam prakteknja banjak murid jang beladjar terus 2 tahun lagi dan mengchususkan diri pada 3 atau 4 mata-peladjaran, dan pada umur 18 tahun mereka menempuh Higher School Certificate Examination. Jang lulus dalam udjian ini sering mendapat pembebasan kuliah dalam beberapa mata-peladjaran pada tahun pertama diuniversitas.
Sedjak tahun 1951 sjarat masuk sesuai dengan hasil pada udjian General Certificate of Education (GCE), dimana harus diambil 5 atau
6 mata-peladjaran, dua diantaranja harus pada Advanced Level. Jang diambil itu harus meliputi bahasa Inggeris, 1 bahasa asing atau kuno, ilmu pasti atau 1 ilmu alam. Sering terdapat perbedaan definisi dari "ilmu alam” itu (approved science).
Misalnja Universitas Wales menganggap ilmu bumi sudah memenuhi sjarat ilmu alam dalam definisi ini. Dalam hal ini Oxford dan Cambridge mempunjai kechususan pula, jaitu Mensjaratkan 1 bahasa kuno pada Ordinary Level sedang Oxford meminta 2 bahasa modern pula pada Ordinary Level itu. Kedua universitas kuno itu tidak mensjaratkan udjian pada Advanced Level, akan tetapi karena beratnja seleksi
100