Lompat ke isi

Halaman:Perahu Madura.pdf/9

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

dan seterusnya. Bahasan yang lebih dalam sangat penting untuk mendapat pengertian dan pengetahuan yang lebih luas mengenai perahu Madura itu. Bahasa gambar akan lebih mampu memperjelas pengertian, yang akan penulis sajikan melalui beberapa contoh bentuk atau jenis perahu saja.

Memberi gambaran tentang perahu Madura yang menyeluruh tidak terlalu ilmiah akan mengandung bahasan secara sederhana dalam bentuk uraian, gambar-gambar, serta foto-foto.

Dalam uraian tentang perahu Madura ini apabila terdapat istilah-istilah daerah, dimaksudkan agar "lebih akrab" dengan Madura, dengan artinya dapat dicari pada daftar kata dan istilah yang dilampirkan. Namun apabila di dalam daftar kata dan istilah tidak tercantum, masih dapat dicari pengertiannya dalam penjelasan gambargambar bagian perahu pada bab IV.

Kesulitan dalam penyusunan istilah-istilah "keperahuan" di Madura, justru disebabkan banyaknya istilah yang berbeda walaupun bendanya sama. Kesulitan tersebut penulis sadari karena istilah istilah yang dimaksud tidak terdapat dalam kamus kamus. Baik dalam kamus Bahasa Madura karangan H.N. Kiliaan, P. Peninga dan H. Hendriks, bahkan dalam kamus " Bahasa Madura-Indonesia" karangan Bapak Asis Safiudin, SH. Kata-kata atau istilah-istilah "keperahuan" tersebut jarang sekali dimasukkan, untuk tidak mengatakan "memang tidak ada". Oleh karena itu, semoga gambar-gambar dengan penjelasannya dapat lebih memberikan pengertian.

Bobot penyajian

Dalam buku "Perahu Madura" ini uraiannya bersifat datar, dalam pengertian hanya bersifat umum serta kurang mendetail. Lagi pula tentang perahu Madura telah banyak dikenal umum , dan banyak peneliti-peneliti dari berbagai lembaga, bahkan ada peneliti Barat yang mengkhususkan diri pada perahu Kaci' Talang. Tetapi sayangnya seperti biasa, tidak satupun hasil penelitiannya tersimpan di Madura.

Pembahasan lebih mendetail jelas tidak bisa dihindari pada beberapa bagian tertentu , termasuk dalam pembahasan aspek magis spiritual dalam pembuatan perahu Madura, seperti ukuran-ukuran yang pasti dan segala mantranya dimana setiap tukang yang ahli akan memahaminya. Penulis tidak akan menuliskan masalah ini dalam buku, sebab selain penulis hanya mengetahui sebagian kecil dari lautan rahasia tadi , menurut etikanya penulis belum " diberi ijin" untuk me-

4