Halaman:Penghidoepan Radja Belgie.pdf/45

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 39 —

datengkoe kamari, adalah boeat bitjaraken itoe perkara.”

 Aer moeka baginda djadi berseri. Apa? Ia ingin . . . Tapi, barangkali itoe prins sendiri nanti memboeka djalan, boeat ia menoedjoe ka goenoeng pengharepannja dari itoe baeklah sedikit bersabar.

 „Hajo, kitaorang malaenkan ada berdoewa sadja, bitjaralah!” berkata baginda dengen menahan-nahan perkatahan, jang ada bersedia di oedjoeng bibirnja, kamoedian laloe ia silaken itoe prins doedoek.

 „Apatah tida ada soeatoe halangan, aken akoe berlakoe begitoe laloewasa, di sini, di astana radja?”

 „Halangan sanantiasa misti dilaloeken di samping boeat kitaorang berdoewa. Dan itoe, bitjaralah!”

 „Nah, apatah tida ada kaberatan, kaloe akoe sama Louise . . . .”

 „Louise?”

 Sembari kata demikian, roepanja baginda ada sabagi orang jang bangga. Ia poenja poetri baroe beroesia anam belas tahon, hingga masi masoek dalem golongan anak-anak, sedeng itoe prins soeda beroemoer tiga poeloe satoe, satoe orang dewasa jang telah kenal perdjalanan doenia. Tapi, apa-