Halaman:Penghidoepan Radja Belgie.pdf/46

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 40 —

tah hal itoe boleh teritoeng seperti kaberatan? Tida, tida sama sekali! Dalem golongan orang-orang berpangkat besar, perkara bedanja oemoer antara laki dan istri, tida begitoe diperdoeliken, malahan ada djoega permeisoeri atawa prinses, jang mempoenja soeami sabagi tingkatan oesia ajahnja. Salaennja itoe, adalah lagi satoe hal jang paling bagoes . . . Itoe prins ada amat hartawan, dan satoe mantoe jang kajah . . .
 Baginda laloe menginget poelah niatnja jang begitoe besar, dan tida aken bisa sampe, bilah ia tida dapet pertoeloengan banjak oewang, hingga achir-achir hatinja djadi tetap, aken loeloesken kainginan itoe prins goena dapeti maksoednja sendiri.
 „Ja, Louise,” kata lagi Prins van SaksenCoburg. „Apa kaoe ada merasa begitoe heran? Ia soeda sampe dalem oemoer boeat menikah, dan dengen membilang teroes terang akoe misti mengakoe, ia ada tjantik dan elok sekali dalem akoe poenja pemandangan, hingga tentoe ia nanti mendjadi satoe istri jang manis, boeat hiasi akoe poenja astana, jang soeda sakean lama berada dalem kasoenjian.”
 „Dari fihak akoe tida sedikit ada kabe-