Halaman:Penghidoepan Radja Belgie.pdf/431

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 383 —

nistjaja sa'antero rahajat poen nanti tjinta padakoe.”


XXXI.


 Dalem satoe antara gedong-gedong besar di djalanan Louise, dimana orang-orang bangsawan dari iboe kota Brussel, soedagar hartawan dan ambtenaar-ambtenaar paling soeka djadiken tempat tinggalnja, adalah Prins Victor Napoleon berdiri dihadepan djendelah, dengen berpakean pasiar warna aboe-aboe, sedeng menoenggoeken datengnja ia poenja boedjang, jang lantas nanti kasi kabar, bilah kandaran soeda ada sediah.

 Belon lama ia berdiri begitoe, sembari toendjang djanggoetnja dengen tangan, satoe boedjang jang ditoenggoe, soeda dateng mengamperi.

 „Tjoba tjeritaken padakoe, Jerome, apa jang telah terdjadi dengen baginda! Dan apatah tida ada soerat dari poetri?”

 „Di kota telah tersiar kabar, jang baginda soeda meninggal, Sri padoeka. Boleh djadi, tida berselang lama lagi, kabar itoe nanti dimaloemken. Dan poetri soeroe sampehken ini soerat.”

 Dengen goepoe prins samboeti satoe en-