Halaman:Penghidoepan Radja Belgie.pdf/380

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 336 —

lebi dari apa jang akoe bisa bilang padamoe....."

 „Kita poenja gredja," kata poelah padri itoe dengen hati piloe, „menitah orang ber­nikah dengen djalan halal; penghidoepan soetji dari manoesia, ada jang paling taroetama di mata Alah."

 Baginda rasaken diri seperti tergentjet dengen itoe perkatahan, jang menjeboeti prenta Jang Maha Kwasa.

 „Benar begitoe," sabda Radja Leopold II. Kamoedian, satelah berdiam sakean lama dengen menang-menoeng, ia teroesken bitjaranja:

 „Baek, akoe nanti menikah. Itoe poen memang ada lebi baek bagi anak-anak poe­nja ka'adahan."

 Demikianlah pada 19 Februari 1908, telah terdjadi nikahan antara Sri Maha Radja Leopold II dan Barones de Vaughan.

 Bebrapa hari sabelonnja sampe pada waktoe jang ditentoeken, banjak telah menjapeken orang dalem astana, aken bikin persediahan goena melakoeken oepatjara.