Halaman:Penghidoepan Radja Belgie.pdf/379

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 335 —

lebi enak dari di hari kamaren, tapi toeh misti ada satoe waktoe jang mendjadi adjal, dan mengapatah djoega itoe tentoe boekan sekarang?"

 „Djangan begitoe, toewankoe, boewanglah itoe segala ingetan moestahil! Laen minggoe kitaorang nanti soeda bisa lagi berdjalan-djalan dalem taman, dengen kasenangan sabagimana biasa."

 „Toeh akoe tetap merasa perloe satoe pendita."

 Barones de Vaughan tida bisa berkata satoe apa. Ia misti toeroeti kahendak baginda, kerna barangkali poen ada benar, sang adjal soeda menoenggoe di depan pintoe.

 Sabelon tengah-hari, satoe padri masoek dalem kamar si sakit.

 „Oendang-oendang gredja," kata ia, „me­larang akoe, lakoeken kerdjahan boeat kaoe dapet kasoetjian Alah."

 Sri Maha Radja berpikir sabentaran, kamoedian mengarti habis, apa jang ada dalem ingetannja toewan pendita.

 „Akoe merasa seperti tertindes oleh barang jang berat sekali," kata baginda kamoedian sambil mengelah napas. „Akoe menanggoeng amat banjak kadoekahan,