Halaman:Pembalesannja Kawanan Liang San.pdf/46

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 45 —

ambil djalanan di pinggir-pinggir goenoeng tempat jang soenji dan tida ada orang liwat, tapi djoega tida kataoean kamana teroesannja.

Kerna ini djalanan renda-rendoe dan salaloe ada menandjak, maka iboenja jang memang tida biasa berdjalan djaoe, djadi amat tjape dan aoes sanget.

Tatkala itoe di waktoe tengahari memang ada amat panas. Djangan poela di pagoenoengan jang begini, kendati di kampoeng-kampoeng dan padoesoenan tempat jang banjak poehoen, orang masi merasa gerah dan tida tahan.

Demikianlah lantaran terlaloe tjape, koenjoeng-koenjoeng itoe njonja toea dihinggapi penjakit oeloehati, dengen amat sakit ia djadi meringis dan menekan dada sambil merinti-rinti.

Siauw-tjhit djadi amat iboek dan laloe mendeketi, dan ampir sadja iboe ini djato dari koeda, kaloe tida kaboeroe anaknja tanggapin.

Siauw-tjhit lepas pikoelannja dan pondong itoe iboe, dengen hati amat bingoeng, kerna tida taoe di mana moesti toempangin ini orang toea jang sakit. Dan selagi iboe begitoe, dari kedjaoean ia dapet liat oewoengannja satoe roema, maka ia djadi girang dan lantas berlari-lari menghamperi itoe tempat.

Satelah sampe, njatalah roema itoe ada satoe gredja toea jang soeda lama tida dirawat, sedeng