Halaman:Pantjasila oleh Ki Hadjar Dewantara.pdf/28

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

― 22 ―

serta merupakan sendi jg perlu adanja, agar segala benih2 kemanusiaan semua dapat terus tumbuh dengan sehat dan subur, serta kuat dan teratur, hingga dapat berkembang dan berbuah sebaik-baiknja. Sekali lagi: „Ke-Tuhanan" adalah sebagai sinar dan air jang sutji (bersih dan djernih) serta sebagai sendi (pagar - rambatan) atau tulang punggung), jg menjuburkan dan menguatkan hidup tumbuh segala benih2 perikemanusiaan.

——————

V. Kebangsaan didalam Pantja - Sila.

Tjita² „Kebangsaan" ada salah satu bagian dari pada Pantja-sila, jg paling dikenali oleh chalajak umum, meskipun boleh djadi hanja dikenali sebagai nama atau pengertian umum. Memang sebenarnja sudah lama perkataan itu dipakai sehari-hari oleh bangsa kita, lebih² oleh mereka, jg ikut serta dalam pergerakan rakjat, baik dilapangan politik dan ekonomi, maupun dalam lingkungan kebudajaan atau lain'nja. Sedjak timbulnja pergerakan rakjat setjara modern, ja'ni dengan mendirikan perhimpunan² serta mengadakan rapat² untuk membitjarakan kepentingan² umum, tjita² Kebangsaan itu meliputi segala usaha pergerakan rakjat tadi. Berdirinja perhimpunan „Budi - Utomo", atas kegiatan para peladjar ketabiban di S. T. O. V. I. A. dibawah pimpinan marhum Dr. Sutomo, pada hari 20 Mei 1908 di Djakarta, dinjatakan sebagai saat kebangunan nasional. Bahkan sekarang hari itu oleh seluruh pergerakan rakjat didjundjung sebagai „Hari Kebangsaan Umum". Ini terbukti pada tahun 1948, ketika semua perhimpunan jg meliputi seluruh pergerakan rakjat (politik, agama, sosial, ekonomi, pendidikan, pemuda, kewanitaan, kepanduan dll.) serentak mengadakan „peringatan" bersama, baik di- Ibu - Kota Republik Jogjakarta, maupun di-lain² tempat diseluruh Indonesia. Pada saat itu segenap golongan, jg tersebut tadi, menjatakan rasa kesatuannja didalam ikatan kebangsaan, ialah Kebangsaan Indonesia. Golongan² Islam, Kristen, Katholik dan jang memelihara hidup keagamaan lain²nja, golongan politik-termasuk mereka,