Halaman:Pahlawan nasional Frans Kaisiepo.pdf/72

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

58

kelahirannya adalah tahun 1921.5) Kalau memang benar tahun kelahiran seperti yang tersebut belakangan ini (1921), maka usianya sewaktu melangsungkan pernihakan adalah 17 tahun.

 Akan tetapi agaknya faktor umur pada masa itu bagi masyawarakat pendukungnya tidaklah menjadi masalah yang dipertimbangkan secara serius. Apalagi Frans Kaisiepo yang kala itu yang terbilang langka, telah dapat menyelesaikan pendidikannya dan kemudian ia diangkat untuk bertugas sebagai Guru. Dengan demikian biaya hidup tidak menjadi persoalan yang berat untuk mengayuh bahtera kehidupan rumah tangga. Karena ia telah memperoleh gaji sebagai penghasilan tetap dalam tiap bulannya.

 Dari perkawinan tersebut mereka telah dikaruniai tiga orang anak, dua orang putri yaitu Beatrix Kaisiepo dan Susanna Kaisiepo serta seorang anak laki-laki bernama Manuel Kaisiepo.

 Kehidupan rumah tangga yang dibina bersama istri tercinta ternyata tidak berlangsung lama, sebab Anthomina Arwan lebih dahulu menghadap sang Penciptannya. Sehubungan dengan itu, maka Frans Kaisiepo terpaksa berperan ganda yaitu berperan sebagai Bapak sekaligus berperan sebagai Ibu dalam membimbing dan menuntun anak-anaknya menjadi anak yang berguna.

 Akan tetapi, pada masa-masa selanjutnya bahtera rumah tangga terasa oleng setelah ditinggal istri tercinta dan bagi Frans Kaisiepo terasa sangat sulit, terutama dalam mengasuh dan membesarkan anak. Kepergian istri tercinta untuk selama-lamanya terasa sangat memukul batinya, karenanya begitu sulit untuk menghapus dari ingatan. Karena itu hanya anak-anaklah sebagai salah satu penawar duka yang paling mujarab untuk mengatasainya.

 Pada masa-masa sedemikian berat, Frans Kaisiepo membutuhkan kemampuannya sebagai Bapak yang penuh dengan tumpahan kasih sayang, meskipun pada sisi lain ia harus menunjukkan wibawanya sebagai Bapak Pejabat yang menegakkan disiplin dalam menjalankan tugasnya.


5 ) Beberapa catatan, Frans Kaisiepo dalam Makkateru Syamsuddin, Asal Mula Nama Irian (Naskah), Jakarta PT. Kinta Utama Murni, hal 36: lihat Riwayat Hidup dan Pejuangun Fruns Kuisiepo, Jakarta, 3 Agustus 1993.