Halaman:Pahlawan nasional Frans Kaisiepo.pdf/62

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

48

saudara kami dari Daerah Irian Barat dan dari daerah Indonesia lainnya. Hal ini terbukti... Bapak Frans Kaisiepo tidak akan menjadi Gubernur Kepala daerah Propinsi Irian Barat, dan Bapak Samuel Semianus Kawab tidak akan menjadi Bupati Manokwari dan wanita-wanita Irian Barat tidak akan menduduki jabatan-jabatan pemerintahan baik di Pusat Propinsi dan di Kabupaten apabila Irian Barat belum merdek dalam lingkungan negara Kesatuan Republik Indonesia...".

Akhirnya Sidang Dewan Musyawarah Pepera Kabupaten Manokwari yang ditandatangani oleh semua yang hadir (sebanyak 75 orang) memutuskan, antara lain:

(1) Dengan atau tidak dengan Pepera, Irian Barat merupakan wilayah mutlak dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sudah Merdeka dan Berdaulat sejak tanggal 17 Agustus 1945.

(2) Sama sekali tidak ingin dipisahkan dari Kesatuan Keluarga Bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke oleh siapapun juga.

(3) Menolak dengan tegas setiap usaha yang mencoba memecah belah kami Bangsa Indonesia dan merongrong Kesatuan Negara Republik Indonesia dari Sabang sampai Merauke .11

7 Kabupaten Teluk Cenderawasih

Frans Kaisiepo dalam sambutannya antara lain menyatakan sebagai berikut:

 "... Saya sebagai Orang Tua dapat menghayati perjuangan saudara saudara sekalian rakyat Irian Barat dalam merebut kemerdekaan bersama-sama dengan saudara-saudara kita dari daerah lain Indonesia dari tangan penjajah. Saja saksikan bahwa kota Serui yang merupakan tempat pembuangan dr. Ratulangi pada tahun 1946 dan Serui telah menyebarkan semangat kepahlawanan kesegenap penjuru daerah Irian Barat bahkan kesegenap Nusantara. Saya saksikan pula bagaimana hebatnya perjuangan saudara-saudara dari Biak ini sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 dan mencapai puncaknya dalam pemberontakan rakyat pada tanggal 14 Maret 1948 di Biak ini yang sekarang ini tempat kita bermusyawarah. Saya bangga karena rakyat dari

__________________________________

2 Ibid, hal 221-225