Halaman:Pahlawan nasional Frans Kaisiepo.pdf/61

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

47

6.  Kabupaten Manokwari

 Frans Kaisiepo dalam sambutannya antara lain meyatakan:

" ... Saya sebagai Orang Tua dapat menghayati perjuangan saudara saudara sekalian Rakyat Irian Barat dalam merebut kemerdekaan bersama- sama dengan saudara-saudara kita dari daerah lain Indonesia dari tangan penjajah, Saya pernah bekerja di daerah Kabupaten Manokwari ini selama 2 tahun yaitu di Ransiki sehingga Saya mengenal benar daerah ini dan juga rakyat seluruhnya. Karenanya suka dan duka saudara-saudara juga merupakan suka dan duka saya dan apa yang saudara-saudara cita-citakan adalah juga cita-cita Saya. Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah juga menjadi milik dari pada rakyat Irian Barat, karena Rakyat Irian Barat juga ikut berjuang dalam memperebutkan Kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah dan Irian Barat telah Merdeka sejak tanggal 17 Agustus 1945 bersama sama dengan daerah-daerah bekas Hindia Belanda yangmeliputi wilayah dari Sabang sampai Merauke. Keyakinan Saya semakin teguh akan kebenaran perjuangan rakyat yang tahan uji setelah Saya menyaksikan sendiri di setiap Kabupaten yang telah melaksanakan Sidang Dewan Musyawarah Pepera, sungguh menjadikan Saya bangga dan terharu. Bangsa karena rakyat dari Kabupaten Merauke, Jayawijaya (Wemena), Panial, Fak-Fak dan Sorong dengan tegas telah menyatakan dan menetapkan bahwa rakyat dan wilayah Irian Barat tidak dapat dipisah-pisahkan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selama 6 tahun ini kita telah menyaksikan sendiri betapa sungguh-sungguhnya Pemerintah Republik Indonesia berusaha memajukan kehidupan dan penghidupan rakyat di Irian Barat. Tunjukkanlah keteguhan perjuangan dan kesetiaan saudara-saudara kepada amanat rakyat yang saudara-saudara wakili yaitu Tetap Merdeka dalam lingkungan Negara Kesatuan Republik Indonesia...",

Kemudian dalam acara selanjutnya diberi kesempatan kepada para Anggota Dewan Musyawarah Pepera untuk memberi tanggapan dan pendirian. Ternyata ada 26 orang Anggota Dewan Musyawarah Pepera yang memberikan tanggapan dan pendiriannya, antara lain Nona Jochbeth Monogim yang menyatakan, bahwa... " Kami Rakyat Irian Barat sudah merdeka 17 Agustus 1945 bersama-sama dengan saudara