Halaman:Pahlawan nasional Frans Kaisiepo.pdf/59

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

45

1)Irian Barat adalah wilayah mutlak dari Repulik Kesatuan Indonesia yang sudah Merdeka dan Berdaulat sejak tanggal 17 Agustus 1945.

2) Tidak ingin dipisah-pisahkan dari Negara dan Bangsa dari Sabang smpai Merauke.

3) Bertekad untuk menghancurkan setiap percobaan usaha jika masih ada untuk memisahkan Rakyat dan Daerah Irian Barat dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. 9)


5. Kabupaten Sorong

Frans Kaisiepo dalam sambutannya antara lain menyatakan:

"... Sebagai Gubernur Kepala Daerah Propinsi Irian Barat, terlebih lebih sebagai Orang Tua, Bapak Rakyat Daerah ini merasa perlu untuk menyampaikan satu dua patah kata dan berbicara dari hati ke hati dengan Saudara-saudara sekalian para Anggota Dewan Musyawarah Pepera Kabupaten Sorong. Berdasarkan Persetujuan New York 15 Agustus 1962, saudara-saudara para Anggota Dewan Musyawarah Pepera akan ditanyakan suatu pertanyaan ..." apakah kita rakyat Irian Barat ingin tetap merdeka dalam lingkungan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang besar ini ataukah tidak". Selanjutnya Frans Kaisiepo mengatakan, " Saya pernah bekerja di Kabupaten Sorong selama 2 tahun yaitu di Distrik Inanwatan dan Teminabuan, karenanya suka dan duka saudara-saudara juga merupakan suka duka Saya pula, Saya ikut menghayati perjuangan saudara-saudara sekalian Rakyat Irian Barat dalam merebut Kemerdekaan bersama- sama dengan saudara-saudara kita dari daerah lain Indonesia dari tangan penjajah. Pemberontakan rakyat di Biak tanggal 14 Maret 1948 untuk melawan penjajahan serta pernyataan rakyat bersatu dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia oleh putra-putra Irian Barat pada tanggal 13 14 Agustus 1945 di Kampung Harapan Jayapura (dahulu Kota Nica) mengingat Saya betapa hebat dan bergeloranya semangat juang rakyat dari Sabang sampai Merauke. Pada saat itu kita telah mengumandangkan lagu "Indonesia Raya" bersama-sama sebagai lagu perjuangan Nasional kita dari seluruh rakyat Indonesia termasuk Irian Barat. Sehingga proklamasi 17 Agustus 1945 adalah juga milik kita


9) Ibid, hal. 166-168