Halaman:Pahlawan nasional Frans Kaisiepo.pdf/188

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

174

mempermudah kontak di bawah pimpinan Sugoro. Para anggotanya antara lain: Frans Kaisiepo, Marthen Indey, Silas Papare. G. Saweri. SD. Kawab.

d. Pada tanggal 31 Agustus 1945 di Bosnik. Biak Timur dilangsun upacara pengibaran bendera Merah Putih Yang dihadiri oleh para tokoh komite Indonesia Merdeka seperti: Frans Kaisiepo, Marcus Kaisiepo, Corinus Krey, M. Youwe. Dalam upacara ini dinyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

e. Pada tanggal 10 Juli 1946 di Biak didirikan Partai Indonesia Merdeka (PIM) dengan ketuanya Lukas Rumkorem. Salah seorang pencetusnya adalah Frans Kaisiepo yang waktu itu menjadi Kepala Distrik di Warsa, Biak Utara.

f Pada bulan juli 1946 Frans Kaisiepo menjadi anggota delegasi pada KOnferensi Malino di Sulawesi Selatan. Sebagai pembicara ia mengganti mana PAPUA dan Nederland Nieuw Guinea dengan kata IRIAN yang diberi pengertian IKUT REPUBLIK INDONESIA ANTI NEDERLAND. Konon kata Irian diambil dari bahasa Biak yang berarti panas, dalam hal ini berarti daerah panas. Frans Kaisiepo termasuk anggota delegasi yang menentang pembentukan Negara Indonesia Timur (NIT) sebab wilayah Irian Jaya tidak dimasukkan ke dalam NIT. Sehubungan dengan hal itu ia mengusulkan agar Irian Jaya masuk keresidenan Sulawesi Utara.

g Pada bulan Maret 1948 terjadi pemberontakan rakyat Biak melawan Pemerintah Kolouial Belanda, dan Frans Kaisiepo adalah salah seorang perancang pemberontakan tersebut.

h. Pada tahun 1949 Frans Kaisiepo menolak menjadi Ketua Delegasi Nederlands Nieuw Guinea ke Konperensi Meja Bundar di Den Haag, sebab tidak meu didikte untuk berbicara sesuai dengan keinginan Belanda. Sebagai konsekuensi penolakannya antara tahun 1954-1961 ia dipekerjakan di distrik-distrik terpencil seperti Ransiki (manokwari), Ayamaru-Teminabuan (Sorong) dan di Mimika (Fak-Fak ).

i Pada tahun 1961 sewaktu menjabat Kepala Distrik Mimika (Fak-Fak ) ia mendirikan partai politik “Irian Sebagian Indonsia (ISI)” yang menuntut penyatuan kembali Nederlands Nieuw Guinea ke dalam Negara Republik Indonesia. Pada masa Trikora ia banyak membantu /melindungi infiltran Pejuang Indonesia yang didaratkan di Mimika sehingga tidak diketahui oleh Pemerintah Kolonial Belanda.