Halaman:PDIKM 692-05 Majalah Aboean Goeroe-Goeroe Mei 1928.pdf/16

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini belum diuji baca

100

A.G.G.


maian" dikota Medinah, satoe tempat terboeka jang dikelilingi oleh laoetan pasir dan pegoenoengan batoe telandjang.

Dialah jang soedah mengeloearkan kata sedjoek dengan fasihnja, jang menarik perhatian manoesia jang sekeras kepala dimasa ia hidoep mendjadi pendoedoek diseloeroeh `Arabia.

Maka bila soedah datang waktoenja kita dizaman ini, terdengarlah diseloeroeh doenia, bahwa gelombang kebangsaan, gila kehormatan bangsa, makin berdjalan teroes dengan mereka poenja kemaoean sendiri.

Ditanah air kita ini, Indonesia sendiri. publiek soedah merasakan gojang gempa jang terbit dari goenoeng2 kebangsaan, jang tidak asing kalau kita lihat hari-hari ada dalam soerat-soerat berita dengan letter batjaan ,,Nationalisten.

Kaoem intellect, oesahakan dirinja maoe membawa nama kebangsaannja tinggi dan moelia dari jang lain-lain. Ada poela bangsa jang lain, meskipoen masih didalam kebodohan, meninggikan poela dari jang lain, sekalipoen jang lain itoe ada lebih madjoe dari padanja. Disinilah kita boleh menjalin, bahwa dari segala apa jang ada, dapat kita memandang bahwa kebangsaan itoe ada monopoli kepada manoesia, baik kepada jang boeta atau kepada jang njelang.

Satoe dari doea misti ada salahnja, dan satoe dari jang lain2 misti apa betoelnja.

Kalau dengan mata boeta, kebangsaan digoenakan olehnja, mendjadi sendjata pindjaman boeat agoengkan dirinja, tinggi-tinggi sampai ia sendiri djatoeh kebawah.

Benoea Eropah, terkenal gila kebangsaan, sebeloemnja tahoen 1918, `amalan jang beroepa agama kebangsaan. Sebeloemnja tahoen itoe, boleh dikatakan hampir seloeroeh bangsa menjembah kebangsaan. Djahat baiknja, ditoenggoe rahmat dari mereka poenja „Toehan kebangsaan".

Peperangan terbit, nafsoe mengamoek, hawa rakoes dan tama' memboeat mereka bermata gelap, dan hati kedatangan gerhana, kesoedahannja peperangan jang dapat menghilangkan sendiri, merka poenja pengaroeh dan kekoeatan serta kekajaan.

Bangsa kita Indonesia, kelihatan poela kena penjakit gila bangsa, satoe masjaalah (problem) jang kita maoe saksikan apakah kesoedahannja.

Kita maoe bangsa2 memelihara sendiri2 kehormatannja, dengan tidak meroegikan kepada jang lain. Zaman ini kitapoen tidak begitoe ingin mendengar perbedaan2 bangsa, sebab sekalian Nabi2 jang soetji jang telah liwat, jang sampai kini kita hormati, mera poenja djasa, tidaklah mereka itoe memboeat kebangsaan jang merendahkan jang lain, meninggikan jang satoe.

Qoeran beberapa kali keloearkan ajat2 jang mendjadi penolak bagi perbedaan2 diantara satoe golongan dengan jang lain.