Halaman:PDIKM 692-05 Majalah Aboean Goeroe-Goeroe Mei 1928.pdf/15

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini belum diuji baca

A.G.G.

99

Disalah satoe pidatonja adalah Dr. Wilson berkata dikota Paris, koerang lebih begini:

.................... Adapoen maksoednja Amerika kedalam peperangan ini, boekan karena hendak meloeas2kan tanah djadjahan, boekan karena maoe tjampoer dalam oeroesan politiek semata, akan tetapi Amerika tjampoer dengan ini peperangan, semata-mata karena „kemanoesiaan" dan berlakoe melindoengi wet-wet jang memelihara perdamaian bangsa-bangsa ..........". Bangsa-bangsa dibenoea Eropah sebeloemnja tahoen 1918, boleh disangka soedah membesar-besarkan kebangsaan masing-masing. Bangsa besar memandang ketjil kepada jang dibawahnja dan begitoe berlakoe teroes. Bangsa ketjil melihat dengan matanja keatas, bagaimana bangsa jang diatasnja bersioel dan menggojang tongkatnja.

Disini misti terdapat awal bermoela bidji-bidji pertandingan bangsa, jang menoenggoe ketikanja bekal beradoe dimana watasnja.

Agama Islam, satoe agama jang membatasi sekalian pengaroeh2 dari satoe sama lain dan ialah agama, jang pertama kali mempoenjai organisatie dan artikel jang kokoh boeat tarik segala bangsa boeat berkoempoel mendjadi satoe dengan tidak mempoenjai perbedaan.

Didalam Qoeran ada kita djoempai satoe artikel jang betoel boeat „Persatoean Bangsa" jang kita salin begini:

„Semoea orang ada terbit dari satoe bangsa, demikian Toehan soedah bangoenkan nabi-nabi sebagai pembawa kabar baik dan mendjadi pemimpin (leider), dan Allah telah toeroenkan dengan mereka itoe kitab dengan kebenaran, bahwa kitab terseboet boleh digoenakan mendjadi hakim diantara seorang dengan jang lain tentang apakah jang mereka berbantah-bantaban itoe .....................

Kalau dizaman sekarang ini, dizaman kita ini, boleh kita melihat berdirinja astana Persatoean Bangsa2, seboetlah bahwa sedjak 1316 tahoen jang liwat, telah pernah berdiri Persatoean jang begini, tatkala terbitnja ,,peperangan kebangsaan" jang hebat dibenoea Arabia. Setiap menit ada peperangan dari kebangsaan, dalam roemah, dalam kamar tidoer dalam dapoer, dalam kantoor, dalam ladang, dibawah pohon korma, sebagaimana orang tahoe dibenoea Arab. Peperangan ini, lain matjamnja, ada kalanja dengan sendjata, ada kalanja dengan soeara, dan kaoem bangsawan hinakan jang dibawah dengan lakoe jang koerang baik, disertai dengan makimakian, serta pekik jang dapat meroentoehkan djantoeng manoesia dari dahannja. Begitoe sekali hebatnja peperangan jang berlakoe didalam pergaoelan hidoep.

Oleh sebab pengertian jang salah, kita tidak heran kalau kita djoempai keadaan peperangan2 jang kedjadian dari adanja gila-gila bangsa.

Nabi Moechammad, s. a. w., dongan bidjaksana serta beroentoeng sekali, soedah berhasil meletakkan „Astana persatoean bangsa dengan perda-