Halaman:PDIKM 692-02 Majalah Aboean Goeroe-Goeroe Februari 1928.pdf/8

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini belum diuji baca

30

A.G.G.

tjam sekarang ini. Semoea anak itoe boekan dipelihara oleh iboe bapa, tapi oleh keradjaan. Artinja sekalian jang beroesaha kepada anak-anak itoe, ditanggoeng oleh pemerintah. Disana mereka itoe, diadjar membiasakan dirinja berlari-lari sekoeat koeatnja, melompat, bergoemoel, melontar dengan batoe, dengan panah dan tombak; kata orang sekarang main sport atau sebagai gijmnastiek.

Kanak-kanak itoe dibiasakan tidak bersepatoe, pakaian pada moesim panas dan moesim dingin sama djoega, soepaja biasa menahan moesim panas dan dingin, makanan diberi sedikit-sedikit soepaja biasa ia menahan lapar.

Dan soepaja beladjar mentjoeri atau merampas barang orang. Maksoednja soepaja pandai' memboeat tipoe daja djika kelak ada perang, djadi hal menipoe dan mentjoeri itoe, tidak dikatakan salah, asal dapat tinggal tersemboenji. Kalau pentjoerian itoe kelak ternjata, maka anak itoe disiksa dengan sekeras-kerasnja, sebab itoe anak jang toeboehnja tjenangau berkekoerangan ini itoe, boeta, toeli atau pintjang d.l.l. tidaklah diberi hidoep, melainkan diboeang kedalam toebir jang amat dalam dan tjoeram, soepaja ia mati sadja. Kadang-kadang anak jang tidak bersalah, dihoekoem poela akan membinasakan dia menahan sengsara dan kesakitan.

Dalam hal menjanji. diadjarlah mereka itoe pantoen HOMERUS, orang pengarang sja'ir jang amat pandai didalamnja diberi poedjian kepada orang jang gagah berani, dalam bertjakap atau berbitjara dibiasakan anak-anak memberi djawab jang sependek-pendeknja. Dari sitoelah permoelaan peri bahasa, kalau orang berkata dengan pendek tapi dalam artinja seperti bahasa Lakonie lakoenja.

Anak perempoean dipelihara oleh keradjaan dalam roemah jang lain, mereka dibiasakan djoega menderita segala kesoekaran dan sengsara seperti anak laki-laki. Djadi keberanian perempoean, hampir setara dengan laki-laki.

Aabila orang keloear akan berperang, maka orang perempoean memberi tameng atau perisai kepada jang pergi itoe dengan perkataan ini: Poelanglah dengan perisai ini, baik diatasnja atau dibawahnja. „Artinja hendaklah poelang dengan tameng itoe, baik mati (diatasnja) baik hidoep (dibawahnja), tetapi tidak boleh lari memboeang perisai ini. Sekalian anak-anak dengan kekerasan, karena maksoednja akan memperoleh anak-anak socatoe bangsa jang amat gagah dan perkasa serta koeat dan perwira.

Djadi didapatlah jang dimaksoed itoe. Apakah maksoed saja mentjeriterakan itoe? Dengan anak-anak kita poen adalah sesoeatoe maksoed kita boekan?

Betoel perboeatan orang SPARTA itoe, dapat kita tiroe, tidaklah lagi pada masanja sekarang menoeroet methode sematjam itoe, tapi adalah kiasan dalamnja jang mengandoeng pengadjaran kepada kita. Kapan kita dengan segenap hati menoeroet sesoeatoe keinginan, tentoe dapat di-