Halaman:Mustikarasa.pdf/19

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
Tjara mengupas ubi kaju

perut manusia, ia akan menimbulkan asam hydrocyan. Asam ini mempengaruhi pernafasan sedemikian rupa, sehingga orang jang memakan dapat mati karena kekurangan oxigen. Korban peratjunan ubi kaju ini terdapat paling banjak diantara kaum intelek di kota-kota.

Sebab orang didesa banjak jang sudah tahu, bagaimana tjaranja menghindarkan diri dari bahaja peratjunan ini, sedang kaum ibu dikota belum mengetahuinja.

Maka dari itu perlu diadakan penerangan, agar peratjunan ubi kaju tidak sering terulang.

Sajang kita belum dapat mengetahui dari bentuk umbi, warna daun dan warna umbi, mana jang berbahaja dan mana jang tidak. Kita baru dapat mengetahuinja setelah mengadakan test jang memakan waktu sedikitnja 6 djam. Test ini mudah dikerdjakan sendiri dirumah, dengan menggantungkan kertas pikrat jang warnanja kuning diatas air jang mengandung parutan umbi dari ubi kaju, dalam bedjana jang tersumbat. Oleh suatu endjima, linase, jang ada didalam daging umbi, linamarin diuraikan sehingga terlepas asam hidrocyan. Asam ini dalam bentuk uap, melalui kertas pikrat jang kuning tadi. Oleh asam hidrocyan, asam pikrat dirobah mendjadi asam pikramat jang warnanja merah tua. Semakin banjak hidrocyan, semakin merah warna dari kertas tersebut.

Tjara ini bagus sekali, akan tetapi memakan waktu begitu lama, sehingga tidak praktis untuk kaum ibu jang berbelandja dipasar.

Sebaiknja dipilih sadja ubi kaju jang sudah lama ditjabut dari tanah. Karena dalam waktu tersebut, semua ratjun diharap sudah hilang menguap. Setelah dikupas dan dipotong-potong, umbi supaja ditjutji baik-baik dengan air selama mungkin, karena glycosida

resep masakan indonesia warisan sukarno 11