Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/274

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

272     Kenalan lama.

soeda idoep senang, seperti anaknja saorang hartawan dan bangsawan di kota Stamboel, mempoenjai banjak sobat dan boedak-boedak."

—„Begitoe?"

—„Ja. Tapi blakangan peroentoengan saja soeda berbalik djelek sekali. Dari dosa jang doeloe, saja soeda dapet hoekoeman, dan moerkanja Allah te­lah djato di kapalanja Chefket, anaknja Soleiman pacha, jang sekarang berdiri di hadepan toean, sasoedanja moesti tjari pengidoepan dengen djalan merampok dan kepaksa aken toeroet pada satoe orang jang ada lebi djahat serta amat berbahaja dari pada saja sendiri."

 „Chefket?" menanja Mohamed Ali dengen sanget heran. „Angkau ada Chefket jang soeda perna toeloeng djiwanja saja poenja anak?"

—„Betoei, toeankoe."

„Saja memang amat ingin ketemoe pada kau," kata poela itoe pacha sambil pegang tangannja Chefket, dan saja maoe mengoetjap trima kasi, sebab kau soeda toeloeng anakkoe Mrika. Ia soeda toeroet betoei segala nasehat jang kau kasi padanja dan begitoelah ia bisa idoep lagç bebrapa boelan lamanja."

 ,,Tjoema bisa idoep lagi bebrapa boelan?" begitoelah Chefket oelangken perkata'annja Mohamed Ali, sedang ia poenja moeka mendjadt bertamba poetjet. „Apakah boenga dari kota Stamboel sekarang tiada ada lagi di antara orang-orang jang idoep?"