Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/273

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Kenalan lama.

271


Konstantinopel. Ia poenja istri, hanoem Kheira, dan ia poenja anak, nona Mrika, soeda meninggal doenia lantaran sakit demem, koetika ia ada di medan prang. Inilah perkara jang lebi banjak membikin doeka hatinja Mohamed Ali.

 Bebrapa lama ia toendoek memikirken pri pengidoepan serta peroentoengannja jang djelek. la memandang kaloear dengen bengong, hingga ia tiada dapet liat itoe waktoe telah masoek ka dalem bangsalnja satoe o r a n g jang pelahan-pelahan hampirken padanja. Setelah meliat ini orang, Mohamed Ali soeda djadi kaget dan lantes pe­gang pedangnja.

 Tetapi kendati pakeannja mesoem dan roepanja tiada baek, itoe orang jang masoek ka dalem bangsal, tiada ada ingetan djahat. lapoen moendoer bebrapa tindak sambil peloek tangan seraja berkata:

 „Slametlah angkau, pacha jang moelia! Kasilah tinggal sendjata toean pada tempatnja, kerna saja dateng boekan dengen niatan djahat, hanja sebagi satoe sobat aken membri taoe satoe perkara penting."

 „Siapakah angkau ini?" menanja Mohamed Ali, seraja memandang dengen teges pada itoe orang.

 „Siapa adanja saja ini?" kata itoe orang sambil memandang pada pakeannja jang rombeng.

 „Siapa saja ada? Dengerlah, saja ada satoe menoesia doerhaka, saorang terkoetoek, satoe penjamoen, satoe pentjoeri 1 Doeloe saja