Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/26

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

24

Pendapetan pertama di kapal „Adler”


„Ja, kapitein," menjaoet Frans Kreiler.

„Siapa nama kau, binatang?" menanja itoe kapitein pada Julius jang dipandang dari kapala sampe di kaki.

„Julius Werner, kapitein." menjaoet itoe anak sambil bangoen berdiri.

— „Itoe nama terlaloe pandjang, sekarang kau moesti diseboet sadja JOE. Dan begimanakah halnja orang toea kau?"

—„Orang toea saja ada miskin, tapi boekan orang djahat. Ajah saja ada djadi goeroe muziek di Maagdenburg."

—„Toetoep moeloet kau. Tapi apa iboe kau tiada taoe adjar koepas kentang lebi baek?" menanja kapitein Fischer sambil pegang satoe kentang jang soeda dikoepas koelitnja.

„Baroe ini satoe kali saja koepas kentang," menjaoet Julius dengen sanget terkedjoet meliat roepanja ini kapitein jang sanget bengis.

— „Kita orang nanti adjar kau bekerdja sebagimana moesti. Besok pagi kapal moesti brangkat. Djoeroemoedi, ini binatang moesti dikasi bagian sama tali koelit!"

„Baek, kapitein," menjaoet Franz Kreiler.

Kapitein Fischer berlaloe dari sana dan Franz Kreiler lantes tioep satoe soeitan ketjii. Tiada lama datenglah doea matroos, jang diprenta pegang pada Julius, laloe dilempar di papan dek. Maski ini anak bertreak minta ampoen, ia tiada sekali diperdoeliken. Satoe matroos dateng membawa tali