Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/225

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Satoe gadis jang tjantik enz.

223


Abdoel Hamid jang merasa kwatir, setelah mendenger bitjaranja ini moefti besar, kerna ia kira nanti mendenger kabar tiada baek dari medan prang. „Apakah di ini masa ada satoe pacha ini atawa itoe jang tiada pegang betoel kewadjibannja jang dititaken di el Kor'an, maka sekarang kau dateng aken minta kami djatoken hoekoeman padanja ? "
 „Semoea generaal ada djaga betoel kewadjibannja, Toeankoe," djawab Sheik el Islam, „dan semoea ada soedjoet betoel pada Allah serta pada Nabi jang soetji. Katjoeali ada satoe pacha jang soeda sia-siaken agamanja.
 Mohamed Ali jang kapalaken angkatan prang Toeankoe di tepi soengi Donau tiada mendjalanken lagi kewadjibannja sebagimana moesti ; ia soeda toeloeng kaoem giaour jang bersatoe hati sama moesoe kita orang Christen.
 Hamba dakwa Mohamed Ali pacha, saorang Duits jang masoek agama Islam, sebagi orang jang tiada tjakep mendjalanken pangkat panglima prang serta soeda berboeat chianat pada Nabi dengen sapeket diam-diam sama orang Rus. Sekarang hamba bermoehoen, soepaja Mohamed Ali dilepas dari kabesarannja kapala prang dan biarlah ia diganti oleh Sole iman pacha, seorang peprangan jang pertjaja betoel pada Toehan dan Nabi."
 „Adoe ! Kami poenja Mohamed Ali jang gaga perkasa?" kata Padisha sambil tarik napas.