Halaman:Mohamed Ali Pacha.pdf/226

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

224

Satoe gadis jang tjantik enz.


 —„Titanja Allah ada lebi koeat dari persobatannja menoesia, Toeankoe. Di sini hamba ada bawa satoe saksi jang nanti tjerita segala perboeatanja Mohamed Ali. . . . "
 —„Sidouia, kemarilah angkau dan tjeritaken segala perkara jang kau taoe."
 Menoeroet prentanja Sheik el Islam, itoe orang prempoean jang dateng sama-sama dan bernama Sidoura, telah dateng madjoe bebrapa tindak dan boeka ia poenja koedoengan moeka, hingga Sultan Abdoel Hamid tinggal tertjengang, sebagi djoega Baginda tiada maoe pertjaja pengliatan matanja. Sidoura ada anaknja Halil bei, kapala dari satoe kaoem Circasie, Sheik el Islam sengadja pili ini satoe anak prempoean jang amat eilok serta tjantik parasnja aken menarik hatinja Sultan dan roepa-roepanja ia ada beroentoeng dalem pilihannja ini.
 Pada kadoea matanja Sidoura jang sorotnja sebagi bintang di langit ada berlinang aer mata, seperti djoega ia ada pikoel soesa hati sanget, ramboetnja jang item dan pata majang, ada terlepas ka bawa dan tertoetoep satoe kopia mera; potongan moekanja aloes, koelitnja poeti sebagi soesoe, badan dan parasnja jang boto ini semoea ada tjoekoep aken tarik hatinja sekalian orang lelaki, kendatipoen satoe imam jang amat alim dan beribadat, djika memandang ini anak prempoean jang tjantik, nanti loepa kealimannja.
 Sidoura telah berloetoet di depan divan, di-