Halaman:Medan Bahasa 1956.pdf/8

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

,,Setiap ia telah melampaui tepi itu maka iapun mengongak-ongakkan kepalanja, dan .... (hal. 21. kol. 1 ) . ,,Diantara burung jang manggon dipohon itu , adalah burung ibu jang sangat ditjintai sianak" . ( idem ) . ,,Sibapak hampir tidak telaten lagi, dan pergi keluar sebentar menghirup hawa segar" (idem, kol. 2) . Kemudian : ,,Ia pulang bergegas dengan mentjangking lukisan dan alat-alatnja, dan berbagai pikiran mengganggunja" (hal. 22, kol. 2 ).

Hampir dalam semua karangan Rijono Pratikto jang telah pernah saja batja, terseliplah dalamnja beberapa kata daerah. Dengan tjontoh kalimatnja jang terachir tadi (kata ,,mentjangking"), sadar ataupun tidak Rijono masih mengikuti tatabahasa. ,,Mentjangking" katadasarnja ialah ,,tjangking (bah. Djawa). Ditambah awalan me- dimukanja, hanja mendapat bunjisengau n sadja, sedang tj tidak megalami perubahan apa-apa. Djadi bukannja ,,menjangking". (Dalam bahasa Djawa memang demikian: ,,Aku njangking klambi").

Tapi saja heran sekali , mengapa pihak Inspeksi berbuat kesalahan dalam hal ini. Test S.M.P. jang baru lalu, ada vak „ Mengarang”. Salah satu diantara kepala karangannja ialah : „Keadaan jang sangat menjolok mata". Saja kira kata ,,tjolok" ini berasal dari bahasa Djawa. Kalau dimasukkan kedalam bahasa Indonesia, maka kata dasarnja „,tjolok". Djadi mestinja „mentjolok” *) Apakah salah tjetak jang belum sempat dibetulkan, ataukah terbawa oleh ,,arus perkembangan bangsa" jang ,,maha hebat" ini. Saja takut, djangan-djangan nanti Inspeksi mentjetak (bukan mentjetak ) kata-kata: menjoba, menjitjil dll. Saja berharap, semoga kesalahan (kalaupun ini suatu kesalahan!) djangan terulang lagi

Teranglah, banjak kata bahasa daerah jang dimasukkan kedalam bahasa Indonesia.

Pun tjara menuliskan kata-kata jang didahului dengan kata si, Rijono mengusahakan tjara baru. (Tentang kata si ini Madong Lubis menamakan: awalan, sedang Dr. C.A. Mees dan S.T.A.: katasandang) .

 Dr. C.A. Mees menuliskan:
Itulah si pentjuri.
Si pembeli berkata dengan suara keras.

(Abd. Moeis , Pert. Djodoh).

Dalam kitab Tatabahasanja tjet. ke--V, hal. 254 Madong Lubis: si pemalas, si bebal, si dungu dsb. Rijono selalu menuliskan: sisuami, siisteri, sibotjah, sigadistjantik dsb. Djadi

[1]

  1. *) Tjolok ---mentjolok sesuai dengan kamus² W.J.S. Poerwadarminta, Sutan Moh. Zain, Hassan Noel Arifin dan A.L.N. Kramer Sr. Dalam Indonesisch - Nederlands Wdb. W.J.S. Poewadarminta — Dr. A. Teeuw th. 1950 tertulis : men(t)jolok (mata), in't oog vallen, opvallen(d) ; zeer duidelijk ; aanstotelijk, ergerlijk. (Red).