Halaman:Medan Bahasa 1956.pdf/30

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

Misalnja: saputangan, parahulu (nama tumbuhan) katjing tjalang (telor jang busuk), sanggawědi (sanggurdi), tatakrama peri kesopanan), paribahasa (peribahasa), tampakdasa (liat, tjatjad, prihatin (berdukatjita) apilain (tak atjuh), kulawarga (keularga).

Kata-kata tersebut tak dapat ditjeraikan. Djika ditjeraikan, maka bagian-bagiannja biasanja mempunjai arti jang berlainan sekali atau tak ada (tak diketahui lagi) artinja.

b. kětjap kantetan jang terdjadi dari dua kata jang sederadjat (sebangsa atau berlawanan). Misalnja: adi-lantjeuk (adik dan kakak), indung-baba (ibu-bapak), kadang-warga (teman-teman dan kaum kerabat); djangkung-gede (tinggi dan gemuk), pondok-heureut (péndék dan singkat), tingkah-polah tingkah-laku), sugih-mukti (kaja-raja), handap-asor (sangat merendahkan diri), hese-beleke (sangat sukar); kolot-budak (orang tua atau anak-anak) eleh-meunang (kalah atau menang), salah-běněr (salah atau benar), awal-ahir (awal atau ahir).

c. kětjapkantetan jang bagian keduanja menerangkan bagian pertama.

Golongan c ini ada jang berupa:

1. namakumpulan sesuatu (nama bangsanja): 1 djambumede, 2. tjauradja, 3. kembangsrangenge, 4. buahgolek, 5. kalapatjiung, 6. pakuhadji, 7. laukėmas, 8. manukhaur, 9. kudalumping, 10. angeunhaseum, 11. sasakgantung, 12. sangupěra, 13. anaktere.

(Ind : 1 djambumonjét, 2 pisangradja, 3. bungaraja, 4 manggagolék, 5. kelapatjiung, 6. pakuhadji, 7. ikanemas, 8. burunghaur, 9. kudaképang, 10. sajurasam, 11. djembatangantung, 12. nasi biasa, 13. anaktiri).

2. namahusus sesuatu: Gunung Gede, Tji Kapundung, Dajeuh Kolot, Rawa Lakbok, Kawah Ratu, Pasir Pogor, Leuwi Daun, Menak Djingga, Karta Sasmita, Djaja di Laga, Kěrta Hadi Madja, (atau tjara menulisnja: Gununggěde, Tjikapundung, Dajeuhkolot, Rawalakbok, Kawahratu, Pasirpogor, Leuwidaun,; Menakdjingga, Kartasasmita, Djajadilaga, Kĕrtahadi madja).

3. katakerdja: 1 nandatangan, 2 napakdjalak, 3. mědalsila, 4. neundeunpoho, 5. něrusbumi, 6. napakkanjang, 7. minangsaraja, 8 dipěrihpati, 9 dikĕripeuti, 10 dirangkerepes. (1 menandatangan, 2. membuat garis silang sebagai tandatangan, ke 3. berhenti atau meletakkan djabata , 4. menjimpan uang seakan-akan untuk dilupakan, 5. menembus bumi dengan daja kesaktian, 6. berdjalan kaki diatas air, 7. minta bantuan, 8. diberi tugas jang berat, 9. dikerahkan, 10. dikubur hidup²).

4. katakeadaan atau kataketerangan: 1 amisbudi, 2 sukaati, 3 nengengkunja, 4. ngabeuteungsiraru, 5. beuteungadjingeun. 6. hulupeutieun, 7. mata-simeuteun, 8. sireumateulan, 9. těpunggelang, 10. gantjangpintjang, „sawankunja, 12 nunggu

24