Penjederhanaan setjara inipun adalah terdesak oleh tempo jang tjepat.
Perubahan jang dipengaruhi bahasa suku.
Dalam kebanjakan bahasa-bahasa suku tadi, djarang kita djumpai konsonan pada achir kata, ketjuali k-lemah (seperti anak, tarik, serak, k menurut sebutan dalam bahasa Djawa). Tidak ada nja pengutjapan konsonan pada achir kata ini, terutama t, menjebabkan perubahan pula dalam bahasa Indonesia Kupang; misalnja:
duit mendjadi doik;
sakit " sakik;
ingat " ingak;
pantat " pantak;
takudjuk " terkedjut.
Konsonan k-lemah sebagai pengganti pada achir kata itu, ada kalanja sangat lemah, sehingga tidak merupakan penggantian lagi, melainkan penanggalan; misalnja:
takut mendjadi taku atau taku';
broer " bu (bukan buk) ;
Alex " Ale/Hale.
Sebaliknja pada kata jang konsonan-achir pada achir katanja mudah dibunjikan bila ada vokal-nja , djalan jang ditempuh bukanlah menanggalkan konsonan itu, melainkan djustru konsonan itu ditambahi dengan vokal; misalnja: zus mendjadi susi, jang diartikan kakak perempuan. Tetapi hal ini agak meragukan, karena kata susi itu mungkin pula sebetulnja berasal dari zusje; hanja djika begitu dengan sendirinja mengalami perubahan arti jang agak djauh.
Konsonan pada achir kata itu, ada kalanja pula dihilangkan sama sekali, artinja tidak diganti oleh k-lemah, jaitu apabila konsonan jang diikuti vokal jang merupakan suku-kata-achirnja sendiri sudah mengalami penanggalan. Penanggalan ini memang akan menimbulkan adanja vokal rangkap atau vokal sama, tapi hal ini tidaklah menjukarkan tjara pengutjapan jang berdasarkan pengutjapan bahasa-bahasa suku itu. Seperti djuga dalam bahasa bahasa sukunja, vokal rangkap/vokal sama itu kebanjakan dibunjikan dengan suara ,,ain" sebagai batasnja, sehingga suku jang kehilangan dua konsonan, muka dan belakang, tetap merupakan sebuah suku kata jang terdiri dari vokal itu sadja. Kata -kata itu misalnja:
Marcus mendjadi Ma'u ; ditjeraikan :Ma-u;
Petrus " Pe'u " :Pe-u;
Bertha " Be'a; " :Be-a;
Mozes " Mo'e; " :Mo-e
David " Da'i; " :Da-i;
14
