Halaman:Konflik; Konsep Estetika Novel-Novel Berlatar Minangkabau Periode 1920-1940.pdf/64

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

menghormati" (yang tua dimuliakan, yang muda disayang, sama besar hormat-menghormati). Dari fatwa adat tersebut jelaslah bahwa yang diinginkan dalam masyarakat adalah pengorbanan dan bakti bersama. Akan tetapi, bukan berdasarkan persamaan, melainkan berdasarkan pengorbanan dan bakti menurut kesanggupan masing-masing. Tidak ada paksaan. Hanya tanggung jawab moral seluruh pihak untuk mencapai kebersamaan.

Konsep kultural masyarakat Minang mengenai hubungan individu dan masyarakat sejajar dengan tuntutan akan dua kemungkinan yang bertentangan, yaitu harmoni versus disharmoni. Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya pada pengantar bab ini, Nasroen (1971) melihat antara individu dan masyarakatnya berada dalam keseimbangan dari pertentangan. Di satu pihak, kepentingan individu dan eksistensinya diakui dan di pihak lain, pergaulan hidup dalam masyarakat juga tidak dilenyapkan. Antara individu dan masyarakat terdapat hubungan saling memiliki sehingga kedua belah pihak tidak dapat saling menguasai.


3.2 Konsep Harga Diri

Konsep harga diri ini merupakan salah satu konsep kultural yang penting dalam masyarakat Minang. Mereka memegang teguh konsep harga diri ini dan selalu berusaha membangun dan memeliharanya karena sesuai dengan falsafah yang mengajarkan kepada mereka bahwa unsur-unsur alam tidak saling melenyapkan. Hal itu menyebabkan hubungan antarmanusia dipandang secara demokratis oleh orang Minang, "duduk sama rendah, berdiri sama tinggi". Mereka selalu berusaha menjadi sama dengan orang lain. Pantang bagi orang Minang untuk menjadi rendah atau dipandang rendah. Kecenderungan seperti itulah yang membuat orang Minang, memegang teguh konsep harga diri.


Keinginan seseorang untuk menjadi berarti dan dianggap penting atau setidaknya menjadi sama dengan orang lam didukung oleh ego manusia. Sesuai dengan pendapat Navis (1984.63), ego inilah yang memotivasi orang Minang52