Halaman:Konflik; Konsep Estetika Novel-Novel Berlatar Minangkabau Periode 1920-1940.pdf/33

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Tenggelamnya Kapel van der Wijck (karya Hamka), yang diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Bulan Bintang pada tahun 1939, juga mengetengahkan persoalan serupa. Kritik terhadap sistem perkawinan yang ideal menurut adat Minangkabau juga menjadi persoalan utama yang mem- bangun cerita dalam novel tersebut. Kasih Zainuddin pada Hayati tidak pernah menjadi kenyataan karena persoalan sistem perkawinan yang ideal tersebut. Hal itulah yang melahirkan konflik, tidak saja bagi Zainuddin, tetapi juga menimpa Hayati yang sangat dikasihinya.

Masih mempersoalkan masalah perkawinan, Darah Muda (karya Adinegoro), yang merupakan salah satu novel karya sastrawan Balai Pustaka dan untuk pertama kalinya diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1927, menge- tengahkan pernikahan dua anak manusia dari dua latar budaya yang berbeda. Di dalam novel tersebut terlihat adanya kritik terhadap bentuk perkawinan yang ideal menurut adat Minangkabau. Persoalan itulah yang malatari serta menimbulkan konflik yang membangun rangkaian peristiwa dalam novel tersebut.

Dalam Merantau ke Deli (karya Hamka) diketengahkan kehidupan laki-laki Minangkabau di perantauan. Tidak jauh berbeda dari novel Darah Muda, novel ini juga menghadirkan kritik terhadap persoalan perkawinan yang ideal menurut orang Minang. Pandangan orang Minang terhadap perkawinan laki-laki Minang dengan wanita dari latar budaya yang berbeda dihadirkan lewat rangkaian peristiwa yang kemudian melahirkan konflik.

Karena Mentua (karya Nur St. Iskandar) mengangkat persoalan perkawinan. Novel ini cenderung menghadirkan persoalan kehidupan rumah tangga orang Minang. Perlakuan yang tidak adil dari seorang mertua terhadap menantunya yang dianggap tidak dapat membahagiakan istri dan keluarganya menjadi inti konflik tersebut. Kekejaman mertua dan keinginannya untuk melenyapkan menantu yang dianggapnya tidak berguna membangun konflik yang erkepanjangan dalam diri para tokoh novel tersebut.

21