Halaman:Konflik; Konsep Estetika Novel-Novel Berlatar Minangkabau Periode 1920-1940.pdf/32

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Sitti Nurbaya (karya Marah Rusli), yang merupakan novel adat yang lahir pada masa angkatan 20-an serta diterbitkan pertama kali oleh Balai Pustaka pada tahun 1922, mengetengahkan tema terpaksa kawin atau lebih tepat dikatakan memaksakan diri kawin karena balas budi pada orang tua serta untuk menjaga keselamatan mereka. Hal yang menimpa Sitti Nurbaya inilah yang membangun rangkaian peristiwa serta menimbukan konflik yang berkepanjangan pada diri para tokoh. Perkawinannya dengan Datuk Maringgih serta perpisahannya dengan Samsul Bahri, kekasih bercinta, mengakibatkan dilema dalam diri Sitti Nurbaya. Pada dasarnya, ia sangat tidak berbahagia dengan perkawinan tersebut. Akan tetapi, demi keselamatan dan bakti kepada orang tua, ia harus menerima semua kenyataan itu dengan lapang dada walaupun untuk itu ia harus mengorbankan cinta sejatinya.

Persoalan perkawinan juga terlihat dalam novel Pertemuan (karya Abas St. Pamunjak). Dalam novel tersebut terlihat adanya unsur keterpaksaan kawin atau lebih tepatnya dikatakan sebagai kawin paksa. Hal tersebut menimpa tokoh utama Masri yang terpaksa mengikuti keinginan mamak dan ayahnya yang memaksa dia untuk menikahi anak mamaknya, sebuah perkawinan yang dianggap paling ideal menurut adat Minangkabau. Konflik yang terbangun dari tema inilah yang menjadi rangkaian peristiwa yang dialami oleh para tokoh.

Persoalan yang hampir sama, yaitu kritik terhadap sistem perkawinan yang ideal menurut adat Minangkabau juga terlihat dalam novel Salah Pilih (karya Nur St. Iskandar). Peristiwa yang menimpa Asri yang mengikuti kemauan ibunya untuk menikahi Saniah dan mengingkari hati kecilnya yang lebih cenderung, memilih Asnah, sebagai calon istrinya, menimbulkan konflik yang berkepanjangan pada diri tokoh Kesalahan Masri dalam memutuskan siapa yang akan menjadi pendamping hidupnya mendatangkan penyesalan yang berkepanjangan dalam dirinya sehingga melahirkan konflik

20