Halaman:Konflik; Konsep Estetika Novel-Novel Berlatar Minangkabau Periode 1920-1940.pdf/28

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Di Bawah Lindungan Ka'bah (1938), Si Sabariah (1926), Laila Majnun (1939), Salahnya Sendiri (1939), dan Keadilan Ilahi(1940))

8. Aman Dt. Majoindo (Sebabnya Rafiah Tersesat (1934), Menebus Dosa (1932), Rusmala Dewi (1932), Perbuatan Dukun (1935), dan Sampaikan Salamku Padanya (1935))

9. Jusuf Sou'yb (Bibir Mengandung Racun (1939) dan Jiwa Bersiram Darah (1940))

10. Selasih (Kalau Tak Untung (1933))

11. Suman Hs (Percobaan Setia (1931))

Percontoh diambil berdasarkan kriteria kelegendarisan novel, seperti Salah Asuhan, Siti Nurbaya, Merantau ke Deli, dan Sengsara Membawa Nikmat. Kriteria lain adalah keproduktifan pengarang, seperti Marah Rusli, Nur Sutan Iskandar, Abdul Muis, dan Hamka. Kriteria ketiga adalah titik persoalan, yaitu novel yang sarat dengan persoalan konflik sebagai konsep estetika yang akan diteliti.


Berdasarkan kriteria tersebut, tim peneliti menetapkanb10 novel yang berasal dari 8 orang pengarang sebagaibpercontoh penelitian. Percontoh penelitian yang ditetapkanboleh tim peneliti adalah sebagai berikut.

  1. Sitti Nurbaya (1922) karya Marah Rusli
  2. 'Salah Asuhan (1928) karya Abdul Muis
  3. Salah Pilih (1928) karya Nur St. Iskandar
  4. Karena Mentua (1932) karya Nur St. Iskandar
  5. Sengsara Membawa Nikmat (1928) karya Tulis Sutan Sati
  6. Pertemuan (1927) karya Abas St. Pamuncak
  7. Tenggelamnya Kapal van der Wijck (1938) karya Hamka
  8. Merantau ke Deli (1939) karya Hamka
  9. Kalau Tak Untung (1933) karya Selasih
  10. Durah Muda (1932) karya Adinegoro16