Halaman:Konflik; Konsep Estetika Novel-Novel Berlatar Minangkabau Periode 1920-1940.pdf/125

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

pikiran dan kesenangan hati tidak mungkin diperolehnya. Malah kebiasaan kawin bermadu itu membuat beberapa perempuan bermusuh-musuhan. Istimewa kalau si suami tidak adil: seorang istri dilebihkan daripada istri yang lain. Akhirnya timbul dendam kesumat: jika tidak tampak lahir, dalam hati masing-masing tentu terpendam (Iskandar, 2002:99).

Bagi orang Minang merasa diri kurang berharga merupakan kesia-siaan, sebaliknya merasa diri lebih berharga dari orang lain adalah kegilaan. Akan tetapi, harga diri yang jatuh merupakan aib yang memalukan. Perbuatan yang menimbulkan aib yang memalukan tidak saja meng-akibatkan harga diri jatuh, tetapi juga membuat seseorang dipandang rendah oleh orang lain, baik di lingkungan kaumnya sendiri Inaupun pada orang lain yang berada di luar lingkungan kerabatnya sendiri. Hal itu merupakan aib yang tidak termaafkan yang akan menampar muka semua kaum kerabat.

Rasa malu yang diderita itu melibatkan seluruh kerabat dan lingkungan masyarakatnya sendiri karena perbuatan itu mencemarkan mereka. Mereka seolah-olah tidak mampu menghiraukan dan melindungi kerabat sendiri karena Perbuatan itu mencemarkan mereka juga. Seolah-olah lingkungan kerabat dan masvarakatnva telah mengabaikan Sistem hidup yang mereka muliakan dan pegang seumur hidup, yaitu adat mereka yang tinggi. Untuk menutup rasa malu dalam menjaga harga diri, kepada mereka diajarkan agar Mampu memikul risiko dan konsekuensinva. Dalam novel Siti Nurbaya, Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, dan Sengsara Membawa Nikmat bisa kita lihat bagaimana tokoh dalam cerita tersebut berusaha menjaga martabat keluarga dan kaum kerabatnya.

Dalam Tenggelamnya Kapal van der wijek terlihat ketika Hayati menjalin hubungan dengan Zainuddin yang ditentang Oleh seluruh kaum kerabatnya karena Zainuddin tidak dianggap sebagai orang Minang, Hal yang hampir sama juga

113