Halaman:Kisah Tuanta Salamaka.pdf/33

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

ke Mekah sendirian. Dalam perjalanan itu Tuanta membawa tiga keris dengan nama yang berbeda pula. Keris pertama dinamai I Pagerek, yang kedua dinamai I Dakkuik, dan yang ketiga I Cakkuik.

Keris yang bernama I Cakkuik adalah buatan Campagaya. Orang Gowa memuji keris itu karena pamor bisanya dengan sebuah ungkapan: Pandanglah pada si Cakkuik Dakkuiklah ambil contoh Sedang si Pagerek tak pernah menetap di dunia

Jika berjalan dalam hutan, Tuanta mencabut I Cakkuik dari sarungnya. Semua jenis binatang buas, seperti macan, ular raksasa, semua lari ketika melihat Tuanta. Oleh karena itu, Tuanta pun berjalan siang dan malam dengan aman.

Setelah sekian lama berjalan, akhirnya Tuanta sampai ke Mekah tepat pada hari Jumat. Matahari telah bergeser sedikit dan semua orang telah berada dalam masjid. Lalu, Tuanta pergi mengetuk pintu masjid.

Penjaga pintu pun bertanya, “Siapakah yang ada di luar pintu, orang Arab atau orang Jawi?”

Tuanta menjawab, “Saya orang Jawi.”

26