Halaman:Kepartaian di Indonesia.pdf/70

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Setelah wakil-kakil dari Parki kembali ke Sumatera maka mereka mengadakan Konggres di Prapat pada tnggal 19/20 April 1947 untuk merundingkan hal itu. Konggres memutuskan, bahwa Parki meleburkan diri dalam Parkindo. Dengan demikian maka Parkindo sekarang merupakan satu-satunja partai untuk Umat Keristen Protestan didaerah Republik.


Selain duri pada alasan jang kami bentangkan diatas tadi, maka pada permulaan Parkindo didirikan djuga untuk mempersatukan segenap umat Keristen Indonesia dalam satu Partai sebagai alat perdjoangan keluar. Oleh karena Republik jang muda itu mendapat antjaman jang paling besar djustru dari golongan Keristen Belanda, maka perlu dengan perantaraan partai dinjatakan kepada Belanda, bahwa umat Keristen Indonesia, jang menjandarkan perdjoangannja kepada Kitab Sutji itu jang dinamakan Belanda Bijbel, berpendirian sama sekali berlainan dengan pendirian mereka tentang kemerdekaan Indonesia. Atas dasar Kitab Sutji itu umat Keristen Indonesia turut dan akan terus memproklamirkan kemerdekaan Indonesia turut mempertahankannja.


Setelah Parkindo berdjalan lebih dari setahun, kami pandang bahwa maksud kita terhadap Belanda sudah tjukup dikenal, maka kami baru melihat kedalam.


Pada Konggres kami jang kedua pada bulan April 1947 di Solo, kami telah dapat menjusun dasar pendirian jang dapat kami pakai sebagai pedoman perdjuangan.


Adapun pernjataan dasar pendirian itu berbunji sebagai berikut :

64