Halaman:Kepartaian di Indonesia.pdf/69

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Tuhan berkehendak, bahwa bangsa-bangsa itu, djuga bangsa Indonesia, harus merdeka dan harus dapat mengatur dan memerintah negaranja sendiri. Kemerdekaan jang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 itu adalah sudah menurut kehendak Tuhan, sebab itu kemerdekaan Indonesia kami pandang sebagai anugerah dari Tuhan men beri tugas kevadjiban pada umat Keristen Indonesia untuk memelihara dan mempertahan kan anugerah pemberiannja, ja'ni Kemerdekaan Tanah Air dan Bangsa Indonesia.


Insjaf akan panggilan dan kewadjiban jang kami terima dari Tuhan itu, maka kami dirikan Partai Politik Keristen itu jang pada permulaan memakai nama Partai Keristen Nasional (disingkat P. K. N.) dan jang diketuai oleh Dr. W. Z. Johannes.


Pada tanggal 8 Nopember 1945 dalam Konggres jang pertama di Solo maka nama Partai Keristen Nasional diganti dengan Partai Keristen Indonesia atau disingkat PARKINDO, namamana sampai sekarang masih dipakai. Walaupun Parkindo dimaksudkan untuk merupakan satu-satunja Partai Politik Umat Keristen diseluruh Indonesia, akan tetapi berhubung dengan sulitnja perhubungan dengan daerah-daerah diluar Djawa, maka di Sumatra didirikan djuga Partai Keristen Indonesia dengan singkatan PARKI.


Baru setelah diadakan sidang K. N. P. di Malang pada bulan Maret 1947, dimana wakil-wakil dari Sumatra djuga hadlir, maka Pengurus Besar Parkindo dapat mengadakan pembitjaraan dengan wakil-wakil dari Parki (Sumatra) untuk meletakkan dasar-dasar guna mempersatukan kedua partai jang pada hakekatnja mempunjai dasar jang sama.