Halaman:Kalimantan.pdf/177

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

modal dan buruh berdasar penjumbangan tenaga jang nanti dibajar tidak berupa uang sadja, melainkan djuga dengan pemberian hak atas dari keuntungan , sesuai dengan lama bekerdja dan djasa-djasa lain.


Amat banjak kemungkinan-kemungkinan jang memberi harapan, baik dalam djangka pendek, maupun pandjang, misalnja menanam hasil bumi untuk perdagangan atau menanam kaju djati setjara besar-besaran. Mungkin usaha terachir dapat didjalankan bersama dengan pengurangan di Djawa hutan-hutan djati jang tidak penting , maka dengan demikian pembukaan tanah hutan djati dapat dipergunakan untuk ditanami dengan tanaman-tanaman jang berderadjat tinggi jang membutuhkan pemeliharaan teratur.


Kemungkinan ini harus dipergunakan sebaik-baiknja. Bukan sadja oleh karena sudah merupakan satu tiang dalam Pantjasila, akan tetapi oleh karena politik internasional jang agaknja tidak memperkenankan daerah Kalimantan dibiarkan terus menerus kosong sadja. Suatu pertjobaan politik jang pernah dimadjukan Djepang dulu kepada Pemerintah Hindia Belanda, ialah Djepang minta supaja diperkenankan untuk memasukkan orang -orang Djepang ke Kalimantan setjara besar-besaran, untuk membuka tanah-tanah kosong. Oleh karena Djepang pada waktu itu, dan pada waktu Kalimantan dalam daerah pendudukannja masih terus menghadapi soal padatnja penduduk, maka dengan meneruskan keadaan seperti dahulu atau dengan pembukaan tanah di Kalimantan setjara ketjil -ketjilan,seakan-akan membudjuk dan mengadjak pihak lain untuk mengemukakan tuntutan-tuntutannja untuk ekspansi atau imigrasi rakjatnja setjara besar-besaran kedaerah Kalimantan.


Karena adanja perhatian dari lain negara terhadap daerah Kalimantan, pada hakekatnja mendorong kepada seluruh rakjat Indonesia untuk turut meringankan beban Pemerintah, dengan djalan menjertai tindakan Pemerintah untuk membuka tanah-tanah hutan di Kalimantan. Di Djawa penduduk berebutan tanah, tetapi di Kalimantan itu tanah sudah tersedia hanja menantikan tangan jang berani mendjamahnja. Dengan tidak usah membeli kepada Pemerintah, melainkan akan diserahkan dengan tjuma -tjuma, karena Pemerintah pertjaja, bahwa hasil tanah di Kalimantan tidak sadja akan diperuntukkan kepada penduduknja, melainkan djuga untuk seluruh rakjat Indonesia.


Tanah pertanian jang terdapat di Kalimantan membawa harapan besar bagi para petaninja, karena tanah-tanah itu pada umumnja subur dan berdekatan dengan pelabuhan, seperti misalnja di Pontianak, Singkawang , Pemangkat, Bandjarmasin, Balikpapan, Sampit, dan Samarinda. Disepandjang Sungai Mahakam jang tanahnja penuh rawa dan rendah amat baik untuk didjadikan tanah persawahan, asal airnja dapat diatur sebagaimana mestinja . Sungai Mahakam jang sering bandjir, mengakibatkan pertanian didaerah itu menemui kesukaran, tetapi disebelah hulu terdapat danau-danau dan dibagian sebelah Utara-nja terdapat gunung jang subur tanahnja.


Pembukaan tanah jang dikerdjakan setjara gotong-rojong agaknja membawa hasil jang baik, akan tetapi setelah tanah-tanah tersebut ditanami dengan pelbagai matjam tumbuh-tumbuhan , maka hasilnja akan dibagi rata berdasar atas pembagian tanah jang telah ditetapkan tiap orang masing -masing menerima seluas 15 Ha . Tidak selamanja tanah-tanah itu ditanami dengan satu matjam tanaman sadja, melainkan berganti- ganti, serta berdasar atas keadaan waktu

173