Halaman:Jemari Laurin Antologi Cerpen Remaja Sumbar.pdf/97

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Semuanya benar, tidak ada yang salah. Aku memang sangat jahat. Di saat aku berfoya-foya, di tempat lain ada orang lain yang sedang merintih menahan lapar.

Aku meraba kantongku dan aku ingat kata-kata kakakku. Aku membawa sebuah benda berharga kurang lebih empat juta, dan aku sama sekali tidak menghargainya.

Dian, bukan materialis, melainkan dia tahu bagaimana cara menghargai sesuatu.

Aku merasa sangat bersalah, aku terlalu berlebihan, segalanya berlebihan. Selain benda seharga empat juta yang ada di kantongku itu, kakiku menggunakan sepatu dengan harga tiga ratus ribu, aku menyandang tas yang bernilai uang seratus lima puluh ribu. Dan di dalam tas itu, ada sebuah kaca mata, yang harganya satu juta. Padahal, berapa pun harga sebuah kaca mata, kegunaan dan manfaatnya tetap sama. Memang sangat mubazir.

Bagaimana seandainya, jika semua itu kuberikan kepada ayah dan anak tadi? Betapa bahagianya mereka.

Selain itu, sekarang aku sudah paham, hubungan antara tingkat kriminalitas yang tinggi dan keadaan ekonomi yang buruk. Naluri seseorang untuk mencuri, merampok, bahkan membunuh karena mereka harus memenuhi kebutuhan hidup mereka. Untuk terus bertahan di dunia ini.

Aku memang sangat tidak tahu diri.

Pintu rumah terbuka saat aku sampai, aku tidak melihat siapa-siapa di ruang tamu. Aku terus berjalan ke dalam dan tanpa sengaja mendengar percakapan Mama dan kakak perempuan dan kakak laki-lakiku.

"....karena itulah dia disekolahkan di sekolah biasa, yang teman-temannya orang biasa juga, sekolah rakyat. Bukan Sekolah elit, seperti biasanya. Kalau dia bergaul dengan teman-temannya itu terus, dia tidak akan tahu keadaan dunia yang sebenarnya. Dia akan tetap ada di dunianya sendiri.

"Apa berhasil?"

"Sejauh ini tidak ada, tapi mudah-mudahan saja secepatnya. Dia harus belajar melihat ke bawah, jika terlalu lama menengadah, lehernya bisa patah."

"Ma, Lassez faire lassez passer, la monde valors [...]." Biarkan semua berjalan dengan sendirinya dan alam yang

85