Halaman:Jemari Laurin Antologi Cerpen Remaja Sumbar.pdf/81

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

pernah berkata bahwa kita belajar membangun semua jalan kita hari ini, karena tanah hari esok sangat tak pasti, sulit direncanakan. Kamu barus bisa mengangkat kepala dan membuka mata dengan kelapangan dada seorang dewasa, bukan kesedihan seorang anak kecil, Nanti kamu akan mengerti sebenarnya kamu bisa bertahan, Kamu itu kuatdan berharga. Kamu harus sadari itu.”

Laurin hanya bungkam. Tidak tahu respon apa lagi yang harus dilakukannya. Ia menengadah menatap langit-langit, berusaha menyembunyikan matanya yang mulai berkaca.




69