Halaman:Jemari Laurin Antologi Cerpen Remaja Sumbar.pdf/76

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

"Tenanglah. Lebih baik kamu banyak berdoa, ya. Jangan menangis. Menangis tidak akan memecahkan masalah. Orang tua akan bertambah sedih melihat anaknya seperti ini. Saya tinggal dulu, ya. Ingat! Banyak berdoa," kata dokter sambil berlalu.

Laurin mengangguk dan menyeka air matanya dengan sebelah tangan. Angan dan harapannya pupus sudah. Sampai kapan aku bisa bertahan seperti ini? desahnya dalam hati.

***

Laurin akhirnya diizinkan pulang dua minggu kemudian, tetapi ia harus menggunakan kursi roda karena keseimbangan tubuhnya masih belum stabil. Sendi-sendi kakinya sangat kaku. Dengan dua atau tiga kali terapi, kaki Laurin akan pulih kembali.

"Nah, welcome home, Laurin. Kangen, kan? Tapi, kamu pasti lebih kangen lagi dengan bau kamarmu. Sini, Abang antar, ya."

Perlahan Tio mendorong kursi roda Laurin ke arah kamarnya, Ketika melewati ruang tengah, tak sengaja Laurin melihat piano terletak di sudut dekat lemari tempat ia memajang seluruh penghargaan dan prestasi yang pernah ia raih. Rasa rindu langsung menghinggapinya. Tetapi, sekejap kerinduan itu sirna, berganti dengan perasaan sedih dan ketidakberdayaan, begitu ia ingat dengan keadaan tangannya dalam balutan perban putih.

Tanpa memperhatikan reaksi adiknya, Tio terus berjalan mengantarkan Laurin ke kamarnya hingga mereka sampai ke sebuah ruangan dengan dinding berwarna biru muda. Tempat tidur dengan bedcover kuning cerah bergambar bunga matahari serta teddy bear kesayangannya telah duduk manis menyambut kedatangan Laurin. Mau tidak mau, Laurin tersenyum juga menatap boneka itu. Kemudian tatapannya beralih pada meja belajar dengan buku-buku berjajar rapi di atasnya. Lembaran kertas berisi sonata gubahannya yang biasa berserakan, kini sudah tidak ada, sedangkan kumpulan MP3 musik-musik klasik tersusun di rak. Di sisi lain kamar, angin berembus masuk melalui jendela kamar dengan tirai putih bermotif yang sengaja dibuka agar sirkulasi udara dapat

64