Halaman:Jemari Laurin Antologi Cerpen Remaja Sumbar.pdf/73

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

penonton hingga lagu terakhir dimainkan.

Persembahan terakhir ini berbeda dari sebelumnya. Ia memainkan simfoni yang lebih riang dan menantang dengan melodi yang bukan lagi jalur musik klasik. Iringan biola, cello, saxophone, fluete, dan harpa yang membentuk pola nan harmonis, mempertajam makna yang tersirat pada musik yang dibawakannya. Saat mencapai klimaks, jemarinya semakin cepat "bergulat" di atas tuts, membuat suasana semakin tegang. Followspot berlalu-lalang menyorot latar panggung dengan cahaya gemerlapan dan terkesan penuh warna.

Cahaya lampu pun akhirnya kembali mengisi gedung itu pertanda konser usai. Gemuruh tepuk tangan menghujani gadis remaja tersebut. Dengan lantunan melodi pianonya, ia berhasil "menghipnotis" penonton untuk masuk ke dunia maya yang ia ciptakan sendiri. Laurin, begitu ia dipanggil, berdiri anggun sembari membungkukkan badan ke arah penonton. Di bibirnya tersungging senyum merekah penuh kepuasan dan matanya yang cokelat memancarkan sinar cerah. Wajah bak cahaya itu diimbangi dengan balutan gaun hitam dengan siluet keperakan menutupi tubuhnya yang terkesan agak berisi dan tinggi.

Laurin mengucap syukur seraya menutup mata. Konsernya hari itu sukses besar. Perasaan bahagia diliputi kebanggaan tak bisa ditutupi lagi. Dia memang sangat mengimpikan saat-saat seperti ini. Semua orang memberi tepuk tangan dan terus mengelu-elukannya.

Dia kembali membuka matanya. Seketika semuanya sirna dan sunyi. Penglihatannya sedikit buram, tetapi ia dapat melihat tiga sosok berdiri tak jauh darinya. Mereka adalah ibu, ayah, dan saudaranya yang menatap dengan wajah muram.

Kepala Laurin terasa pusing dan tulang-tulangnya sedikit nyeri. Matanya mulai menerawang memperhatikan situasi di sekitar. Langit-langit dengan lampu neon bergantung di tengah. Peralatan medis yang dihubungkan dengan kabel-kabel kecil berada di sekelilingnya. Kemudian ia menatap perban putih membalut tangan kanannya, sedangkan di tangan kiri tertambat sebuah jarum yang menusuk kulit. Apa

61