Halaman:Jemari Laurin Antologi Cerpen Remaja Sumbar.pdf/49

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

cinta dalam bahasa Arab. Aku berasal dari kota rendang, Padang. Aku anak keempat dari empat bersaudara. Aku seorang yang bejilbab, tapi masih mencari jati diri yang sesungguhnya. Sama halnya dengan Ansari Euisa, dia berasa dari Bandung. Dia adalah anak kedua dari dua bersaudara. Kakaknya, Arham adalah seorang pengusaha terkenal di Bandung. Dia gagah dan baik hati. Terakhir, Sissy, nama lengkapnya Ida Ayu Sissylia Marwa. Dia berasal dari Bali. Dia seorang mualaf. Anak tunggal dari pasangan kasta tertinggi di Bali.

“Assalamualaikum...,” suara merdu khas Balinya menyapa helai jilbabku,

“Waalaikumussalam...,” jawab kami serempak.

“Lagi pada ngapain, nih ?” .

“Si, masih ingat gak, waktu kita di ospek dulu?"

***

Hari itu adalah hari pertamaku menginjakkan kaki di kampus tercinta. Seperti pada lazimnya, semua mahasiswa baru diospek oleh para senior.

“Kamu, siapa nama kamu?”

“Jauza, Kak.”

"Yang lengkap, dong.”

"Jauza A'tima Hubban Aziz.”

“Kurang keras.”

Begitulah, setiap kali aku dibentak oleh para senior yang sadisnya luar biasa. Aku mulai terlibat dalam sebuah permasalahan besar. Saat seorang senior memaksaku untuk mengaku hahwa temannya adalah kembaranku. Katanya, namanya Jauzi. Akn terus berargumen dan cukup mematahkan pernyataan mereka. Akhirnya, aku diarak senior ke ruang senat. Di sana aku dimaki-maki dan dicaci. Cukup menyakitkan, tapi ini hidup, hidup tidak untuk ditangisi. Setetes pun air mataku tak keluar. Tiba-tiba aku mendengar pebrakan pintu. Scorang senior membawa Jauri, mahasisiwa setingkat di atasku. Aku hanya menunduk, aku tak berselera untuk melihatnya.

“Ada apa, Kake” suara lembutnya mengaliri nadiku, Sepertinya aku mengenali suara itu.