Halaman:Jemari Laurin Antologi Cerpen Remaja Sumbar.pdf/37

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

TULIN

Media Adioska

Fak. Sastra, Unand

MATAHARI memuncak. Kilauan sinarnya pecah dalam keramaian pasar, mengiringi kesemrawutan yang semakin hari semakin menjadi. Seperti biasa, layaknya pasar keseluruhan, ia selalu menawarkan berbagai macam pola kehidupan dan memajang takdir-takdir yang makin memperkaya keragaman pasar. Wajah-wajah lelah, rambut-rambut kusut, dan tetesan keringat menyatu dalam kasak-kusuk perniagaan.

Suara-suara pedagang simpang siur. Ramai mewarnai bari, ribut membelah siang, Tapi, begitulah kenyataannya. Lalu pada akhirnya timbullah transaksi.

“Jambret... jambret..”

Suara itu mulanya lemah. Berasal dari seorang ibu Setengah baya.

25