Halaman:Jemari Laurin Antologi Cerpen Remaja Sumbar.pdf/36

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

kamu, Nak. Bapak tak ingin orang yang paling Bapak sayangi menangis. Sudahlah, Bapak tidak apa-apa.” Gugum masih sesenggukan. Terkenang olehnya pelukan hangat yang selalu ditawarkan Bapak ketika ia ketakutan. Kata-kata bijak yang selalu dilontarkan oleh Bapak demi memberinya dorongan, kembali terngiang. Rasa bangga yang mendalam mulai memenuhi rongga jiwanya yang dulu katup. Gumilang semakin mempererat pelukannya. Ia takut kehilangan bapaknya. Takut sekali.

24