Halaman:Jemari Laurin Antologi Cerpen Remaja Sumbar.pdf/24

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Aku sangat menyayangi Ibu. Meskipun Ibu sering marah, aku yakin itu bukan keinginannya sendiri! Ibu pernah bilang kepadaku, sebenarnya Ibu tak pernah ingin marah karena akan menyakiti Ibu dan aku, itu karena dorongan setan! Jika Ibu sudah marah-marah, aku akan mencari dan meminta setan untuk menjauh dari Ibu. Tapi, tak pernah bertemu! Andaikata bisa, aku suruh untuk mendekati ibu-ibu lain, karena aku tak suka Ibu disakiti oleh setan itu!

Ibu terlalu sering disakiti. Tak terkecuali oleh Ayah. Teringat olehku beberapa tahun yang lalu. Aku heran, mengapa Ayah rela meninggalkan Ibu demi wanita lain yang menurutku kecantikannya tak seberapa dibanding Ibu, mungkin hanya umur yang lebih muda keunggulannya. Tapi, mengapa, ya, Ayah tetap bersikeras untuk menikah dengan wanita laknat itu? Sungguh, aku tidak tahu jalan pikiran laki-laki jelek, seperti Ayah. Harusnya Ayah bersyukur mendapatkan istri seperti Ibu! Bagaimana tidak, laki-laki jelek, tua, dan bungkuk seperti itu mana ada yang mau! Paling, istri muda Ayah cuma mengharapkan harta kami yang setelah kucoba menghitung, tak banyak!

Di lain sisi, aku pun patut bersyukur. Untunglah Tuhan tenggang rasa kepadaku karena tidak menurunkan gen ayah sehingga bisa memiliki wajah cantik seperti ini. Rupanya tak cuma Ibu, Tuhan juga sayang kepadaku!

“Eh, ada apa, ya? Kok bau pesing?” Ibu bertanya heran.

Aku menggeleng pura-pura tak tahu.

“Hei, mengapa diam? Kamu tak lapar?” Ibu heran melihat sikapku yang tak berkutik sedikit pun.

“Ti...tidak! Kus cuma sedang tidak nafsu makan, Bu!”

“Treuuuut," perutku berbunyi keras. Untunglah telinga Ibu kurang berfungsi sehingga tidak mendengar suara itu.

“Kamu ingin Ibu masakin yang lain? Pasti kamu sudah bosan dengan makanan ini!” Ibu mencoba menerka isi hatiku.

Tersimbul senyum dari wajahku. Ingin aku menjawab “iya”, karena aku memang ingin perubahan.

“Sayang sekali..., Ibu tak punya uang untuk membeli yanglain. Nanti, biar Ibu tanam sayuran yang lain di belakang rumah. Kamu ingin apa? Terung, bayam, kangkung, ketela pohon, atau wortel? Kalau sayur tersebut sudah masak dan


12